MNC Klaim Kepemilikan atas TPI Sah  

Reporter

Editor

Selasa, 29 Juni 2010 07:34 WIB

Dari kiri: Direktur Darma Putra, Direktur Hary Djaja dan Direktur Utama Hary Tanoesoedibjo melakukan konfrensi pers di gedung MNC Tower, Jakarta (12/4). TEMPO/Aditia noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sengketa kepemilikan PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) terus berlanjut. Presiden Direktur Media Nusantara Citra (MNC) Hary Tanoesoedibjo mengatakan klaim Siti Hardijanti Rukmana atas kepemilikan TPI adalah keliru. Menurut Hary, kepemilikan MNC atas TPI sah. "Klaim Mbak Tutut itu misleading," kata Hary dalam jumpa pers di Jakarta kemarin.

Hary menolak anggapan bahwa keberadaan dirinya di TPI adalah titipan. "Tidak benar kalau MNC masuk ke TPI dengan janji akan menjual kembali ke Mbak Tutut," ujarnya.

Hary mengatakan Tutut punya utang yang sangat besar pada 2002, baik di TPI, Bank Yama, maupun sejumlah usaha lainnya. Menurut Hary, saat itu TPI punya utang ke beberapa pihak, seperti Indosat, yang saat itu masih badan usaha milik negara, Badan Penyehatan Perbankan Nasional, dan tanggungan pajak yang belum dibayar, termasuk utang pribadi Tutut.

Hary menjelaskan, saat itu dia berniat membantu Tutut dengan kesepakatan penyelesaian utang akan dikompensasi saham 75 persen. "Saat itu tidak diketahui persis jumlah utang Mbak Tutut," tuturnya.

Karena itu, kata Hary, diberilah limit US$ 55 juta. Kalau lebih dari itu, kata dia, akan ditanggung Tutut. Menurut Hary, semua utang Tutut bisa diselesaikan dengan baik. "Mbak Tutut sudah enggak punya utang," kata dia.

Namun pada 2004, kata Hary, Tutut berkirim surat meminta mengambil kembali TPI. "Ini tentu tidak sesuai kesepakatan," ujar Hary.

Hary mengatakan sudah lima tahun ingin bertemu dengan Tutut, tapi tidak bisa. Dia menyesalkan langkah-langkah yang ditempuh Tutut dalam menyelesaikan sengkarut kepemilikan saham TPI. Dengan bertemu secara langsung, dia berharap benang kusut soal TPI bisa diselesaikan. "Bertemu langsung, jangan lewat kuasa hukum atau konsultan," ujarnya.

Grup MNC akan meminta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menyelidiki diterbitkannya surat pembatalan kepemilikan saham di TPI oleh Pelaksana Harian Direktur Perdata.

Kuasa hukum MNC, Hotman Paris Hutapea, mengatakan pemerintah tidak bisa membatalkan kepemilikan saham perusahaan publik. "Oknum Plh (Pelaksana Harian) Direktur Perdata sudah keluar dari koridor hukum," kata Hotman.

Hotman mengatakan TPI, sebagai perusahan publik, sudah memenuhi persyaratan Badan Pengawas Pasar Modal. "TPI ini sudah perusahaan publik dan Mbak Tutut tidak pernah mengajukan keberatan," kata dia.

Sebelumnya, Tutut mengklaim telah menguasai TPI menyusul pembatalan perubahan kepemilikan TPI oleh Kementerian Hukum dan HAM pada 12 Juni lalu. Menurut kuasa hukum Tutut, Harry Pontoh, dengan pembatalan tersebut, TPI kini 100 persen dikuasai Tutut.

l IQBAL MUHTAROM

Berita terkait

Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian

21 November 2022

Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian

Penetapan Hari Televisi Sedunia juga menjadi momentum ketika para pemimpin PBB menyadari peran televisi dalam memfokuskan perhatian publi

Baca Selengkapnya

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

24 Agustus 2021

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

TVRI sebenarnya sudah melakukan mediamorfosis dan konvergensi media untuk mempertahankan eksistensinya namun hal itu dirasa belum cukup

Baca Selengkapnya

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

24 Agustus 2021

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

Hari ini, 24 Agustus 2021, Televisi Republik Indonesia (TVRI) berulang tahun yang ke-59 sejak didirikan pada 1962

Baca Selengkapnya

Danny Rukmana, Putra Tutut Soeharto, Segera Melepas Status Duda

11 Februari 2020

Danny Rukmana, Putra Tutut Soeharto, Segera Melepas Status Duda

Danny Rukmana, putra Tutut Soeharto, akan menikahi gadis Makassar bernama Raiyah Chitra Caesaria pada Sabtu, 15 Februari 2020 mendatang.

Baca Selengkapnya

Industri Penyiaran Buka Peluang Kerja Lebih Besar buat Difabel

26 September 2018

Industri Penyiaran Buka Peluang Kerja Lebih Besar buat Difabel

Industri pertelevisian harus dapat mempresentasikan keberagaman pemirsa mereka, salah satunya dengan mengakomodir tenaga kerja difabel.

Baca Selengkapnya

Resep Awet Muda Tutut Soeharto di Usia 69

9 Juni 2018

Resep Awet Muda Tutut Soeharto di Usia 69

Tutut Soeharto mengatakan rahasia awet mudanya tak lepas dari pesan bapaknya.

Baca Selengkapnya

Tutut Soeharto Sekarang Sibuk MC dan Belajar Pakai Gadget

9 Juni 2018

Tutut Soeharto Sekarang Sibuk MC dan Belajar Pakai Gadget

Tutut Soeharto menemani cucu-cucunya yang berusia 3 tahun sampai ada yang sudah duduk di bangku SMA.

Baca Selengkapnya

Cara Tutut Soeharto sebagai Anak Sulung Dukung Adik-adiknya

9 Juni 2018

Cara Tutut Soeharto sebagai Anak Sulung Dukung Adik-adiknya

Tutut Soeharto mengatakan, sebagai anak-anak Presiden RI kedua, mereka punya tanggung jawab yang besar untuk bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya

PSI Tayangkan Video Soeharto, Tutut: Serahkan kepada Allah

5 Juni 2018

PSI Tayangkan Video Soeharto, Tutut: Serahkan kepada Allah

PSI menyiarkan video tentang Soeharto selama Mei 2018. Tutut mengatakan hanya partai tak percaya diri yang menjelek-jelekkan orang lain.

Baca Selengkapnya

Cerita Akbar Soal Undangan Tutut dan Pertemuan Golkar di Cendana

11 Desember 2017

Cerita Akbar Soal Undangan Tutut dan Pertemuan Golkar di Cendana

Akbar Tandjung menceritakan undangan Tutut ke Cendana membicarakan soal nasib Golkar.

Baca Selengkapnya