Daftarkan Anak Sekolah, Ratusan Orang Tua Siswa Terlibat Aksi Dorong

Reporter

Editor

Senin, 28 Juni 2010 19:21 WIB

Ratusan orang tua murid melakukan pendaftaran untuk pendataan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPSDB). ANTARA/Noveradika
TEMPO Interaktif, Kediri - Ratusan orang tua siswa terlibat aksi dorong dalam penerimaan siswa baru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Kota Kediri. Kericuhan ini terjadi akibat habisnya formulir pendaftaran yang disediakan panitia pada hari pertama penerimaan siswa baru.

Aksi saling dorong dan berdesak-desakan ini terjadi di halaman gedung SMPN 3 Kediri pagi tadi. Ratusan calon orang tua siswa yang ingin mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut saling berebut formulir pendaftaran. Akibatnya aksi adu mulut pun tak terhindarkan antara orang tua siswa dan panitia. “Jangan-jangan formulirnya dijual,” teriak Susilo, 36, salah satu orang tua siswa, Senin (28/6).

Keributan pecah seketika ketika sejumlah orang tua siswa meneriakkan indikasi kecurangan dan keluar dari antrian. Mereka berebut mendekati loket pengambilan formulir hingga berdesak-desakan. Akibatnya suasana antrean yang semula kondusif menjadi kacau balau. Beberapa orang tua yang emosi dibujuk ke dalam kantor untuk mendapatkan penjelasan.

Kepala Sekolah SMPN 3 Kediri Quin Atmoko mengatakan kekacauan ini terjadi akibat tingginya antusias warga untuk menyekolahkan anaknya di tempat itu. Sebanyak 400 formulir pendaftaran yang disediakan panitia ludes hanya dalam satu jam. “Kami benar-benar kehabisan formulir,” katanya.

Untuk meredam emosi orang tua siswa, pihak sekolah buru-buru menggandakan formulir hingga dua kali yang masing-masing terdiri dari 250 lembar dan 200 lembar. Sehingga total formulir yang dibagikan mencapai 850 lembar.

SMPN 3 Kediri sendiri merupakan sekolah yang ditunjuk Dinas Pendidikan setempat untuk melayani pengambilan formulir pendaftaran siswa di seluruh SMP Negeri di Kota Kediri. Pengambilan formulir ini sebenarnya dilakukan selama dua hari, yakni tanggal 28 – 30 Juni 2010. Setiap pendaftar diminta menunjukkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN), STTB, foto, dan rekomendasi bagi siswa luar daerah untuk bisa mendapatkan formulir.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat Nurrudin Hasan mengatakan kekacauan pendaftaran ini murni kesalahan Dinas Pendidikan Kota Kediri. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika panitia bisa mengantisipasi dan memperkirakan jumlah pendaftar. “Harusnya penerimaan jangan dua hari saja,” katanya.

Untuk mengevaluasi insiden tersebut Dewan akan memanggil pemerintah daerah guna mempertanggungjawabkannya. Sebab insiden seperti ini selalu terjadi setiap penerimaan siswa baru berlangsung.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.

Baca Selengkapnya

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.

Baca Selengkapnya

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'

Baca Selengkapnya

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.

Baca Selengkapnya