Asisten Umum Sekretaris Daerah Kota Kediri Agus Wahyudi mengatakan penciptaan maskot atau icon ini sangat penting dalam peringatan hari jadi Kota Kediri. Selama ini kota tersebut belum memiliki atribut khas yang menonjol selain kesebelasan Persik dan produk kuliner tahu takwa. "Kita akan membuat sayembara," kata Agus, Minggu (20/6).
Sebelumnya upaya Pemerintah Kota Kediri untuk mendaftarkan hak paten kesenian tradisional Jaranan ditolak Direktorat Hak Atas Kekayaan Intelektual pada 2009 lalu. Pendaftaran hak intelektual itu merupakan upaya untuk mencegah klaim daerah maupun negara lain atas kesenian khas Kota Kediri.
Agus menambahkan pemerintah akan membentuk tim khusus yang terdiri dari DPRD, budayawan, ahli sejarah, akademisi, dan tokoh masyarakat. Mereka akan membahas formula sayembara penciptaan maskot atau icon sebelum dibuka secara luas. "Icon yang terpilih akan jadi maskot Kota Kediri," katanya.
Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta penciptaan maskot tersebut benar-benar serius. Maskot diharapkan lahir dari masyarakat sendiri dan telah tumbuh dalam waktu lama. "Maskot tidak bisa diciptakan dengan sengaja," ujar Abdullah. Sutjahjo Gani, budayawan daerah setempat berharap pelaksanaan sayembara nanti benar-benar melalui proses seleksi yang cukup ketat.
Dia tidak ingin penunjukan kesenian Jaranan sebagai maskot beberapa waktu lalu terulang. "Saat itu prosesnya sangat instan dan tanpa melalui kajian sejarah," katanya.
HARI TRI WASONO