Pemerintah Bojonegoro Fasilitasi Pembahasan Kasus Gereja Bethani

Reporter

Editor

Rabu, 16 Juni 2010 13:22 WIB

TEMPO Interaktif, BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro akan memfasilitasi pertemuan untuk membahas pembangunan Gereja Bethani di Jalan Sawunggaling, Bojonegoro, yang diprotes warga. “Kami harus hati-hati mencari pola penyelesaiannya,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Bojonegoro Lukman Wafi kepada TEMPO, Rabu (16/6).

Menurut Lukman, pertemuan melibatkan berbagai pihak yang bertikai, seperti Forum Umat Beragama (FUB) Bojonegoro, Badan Komunikasi Umat Islam Ngrowo (BKUIN), Majelis Ulama Indonesia (MUI), pihak gereja, serta tokoh masyarakat Kelurahan Ngrowo, Kecamatan Kota Bojonegoro –lokasi tempat gereja itu berada.

Keberdaaan gereja tersebut mendapat protes warga. Sebab ijin pembangunannya bukan untuk gereja melainkan perkantoran. Pihak BKUIN dalam rapatnya Kamis 10 Juni lalu mendesak pengelola gereja membongkarnya dengan batas waktu hingga 10 Juli 2010. Jika tidak, warga akan membongkarnya secara paksa.

Lukman menjelaskan, Pemerintah Bojonegoro sedang mempelajari protes warga melalui BUIN maupun FUB. Pihaknya juga memeriksa kembali berbagai dokumen yang berkaitan dengan pembangunan gereja tersebut.

Berdasarkan dokumen yang ada, Lukman membantah pengurus Gereja Bethani telah mengajukan izin tahun 2010 kepada bupati Bojonegoro. Pengajuan izin tersebut menurut pihak pengelola gereja sebagai pembaruan izin yang pernah diajukan tahun 1996. “Belum ada pengajun izin,” ujarnya.

Ikhwal pengajuan izin tersebut dijelaskan pengelola gereja, Ony Supriyadi. Sebab penggunaan gedung itu untuk gereja selama ini masih berstattus kontrak. Unttuk pengajuan izin terbaru itu, pihak gereja telah mendapat persetujuan dari 74 warga di sekitar gereja. Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat minimal 60 orang, seperti diatur dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama.

Namun, keberadaan gereja, seperti dijelaskan anggota BKUIN M Fajri, tetap ditolak warga. Bahkan imam Masjid Al Ikhlas Ngrowo itu mempersoalkan uang Rp 200 ribu per orang yang diterima warga RT 01/RW 01 Kelurahan Ngrowo. “Kalau hanya untuk minta izin, kenapa harus memberi uang kepada warga,” katanya.

Namun, Ony Supriyadi menjelaskan, uang tersebut sebagai ucapan terima kasih pihak gereja kepada warga sekitar Ngrowo. “Mohon diluruskan, itu bukan sogokan,” ucapnya. SUJATMIKO.

Berita terkait

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya