Izin PT GRPP Terancam Dicabut  

Reporter

Editor

Senin, 7 Juni 2010 22:33 WIB

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Jakarta -Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengaku siap mencabut izin PT Graha Rani Putra Persada. Perusahaan milik Putra Kaban tersebut saat ini menjadi pengelola kawasan wisata alam Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Dia mengaku sudah menerima surat dari Gubernur Jawa Barat yang berisi permintaan pencabutan izin perusahaan milik pengacara itu. Saat ini, pihaknya tinggal menunggu rekomendasi dari DPRD Jawa Barat untuk mendapat masukan lebih lengkap. “Saya siap mencabut, apalagi usulannya juga didukung oleh Dewan Perwakilan Rakyat pusat,” ujarnya saat berkunjung ke kantor Majalah Tempo, Jakarta, sore tadi.

PT Graha Rani mendapat konsesi pengelolaan Taman Wisata Gunung Tangkuban Parahu selama 30 tahun melalui Surat Keputusan No.306/Menhut-II/2009. Izin yang diteken saat Menteri Kehutanan dijabat oleh M.S. Kaban itu menuai masalah. Pemerintah Jawa Barat menolak Tangkuban Parahu dikelola perusahaan swasta ini.

Pemberian izin itu, secara substansi dinilai bertentangan dengan Peraturan Daerah provinsi Jawa Barat tentang Rancangan Tata Ruang dan Wilayah nomor 2 tahun 2003. Dalam aturan itu, Gunung Tangkuban Parahu adalah kawasan lindung yang berada di wilayah Kawasan Bandung Utara(KBU)yang diatur secara ketat dari pembangunan fisik.

Pengelolaan kawasan oleh PT. GRPP dinilai berpotensi merusak lingkungan hutan. Selain itu, Gunung Tangkuban Parahu selama ini dianggap sebagai simbol jati diri masyarakat Jawa Barat yang seharusnya dilindungi.”Saya memahami aspirasi ini, karena menyangkut martabat dan harga diri warga Jawa Barat,” ujar Zulkifli.

Rabu pekan lalu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan sudah meneken surat lagi meminta Menteri Kehutanan mencabut izin PT GRPP. Surat itu tidak jauh berbeda dengan surat pertama pada 2 Desember 2009 lalu. “Kami minta (izin itu) segera dicabut,” katanya pekan lalu.

Selain surat itu, Heryawan juga mengirim surat pada DPRD Jawa Barat. Isinya meminta lembaga itu agar ikut membuat surat sama.

Rangkaian surat itu sengaja dibuatnya untuk menjawab permintaan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang disampaikan di Tasikmalaya beberapa pekan lalu. Menteri meminta agar permintaan pencabutan izin pengusahaan pariwisata Gunung Tangkubanparahu itu dilayangkan oleh DPRD Jawa Barat bersama gubernur.

Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanegara pekan lalu menjanjikan surat penolakan kepada sejumlah aktivis lingkungan yang mendatangi lembaga itu. Irfan mengaku menerima puluhan pengaduan dari berbagai kelompok masyarakat yang memprotes pemberian izin tersebut.

GILANG RAHADIAN | AHMAD FIKRI

Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

9 Juli 2017

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai di Riau terhambat kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

26 Maret 2017

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

25 Maret 2017

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

Kementrian LHK menyerahkan konsesi PT Lestari Unggul Makmur seluas 10.390 ha ke warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Baca Selengkapnya

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

25 Maret 2017

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

Konsep ini diyakini bisa menekan konflik lahan di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

25 Maret 2017

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi.

Baca Selengkapnya