TEMPO Interaktif, Wajo - Penanganan banjir di empat kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, terkendala oleh minimnya anggaran pemerintah setempat. Sebagian korban banjir belum memperoleh bantuan. Penduduk di Kecamatan Tempe, Tanasitolo, Sabbangparu dan Belawa, berharap pemerintah provinsi dan pusat turun tangan.
Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Wajo tidak menyiapkan anggaran khusus untuk penanganan banjir ini. "Kami masih mengusulkan ke pemerintah provinsi untuk mendapat alokasi bantuan," ujar Kepala Dinas Sosial Andi Tenriliweng melalui Syahran, Kepala Bidang Kesetiakawanan Dinas Tenaga Kerja Wajo, Rabu (2/6).
Menurut dia, alokasi anggaran tak terduga yang dimiliki cuma Rp 500 juta pada tahun ini. Sedangkan kebutuhan bantuan untuk korban banjir sekitar 700 keluarga membutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar.
Ia menduga, sulitnya bantuan mungkin banjir di Waji belum dianggap bencana, padahal kondisinya sangat memprihatinkan. "Jadi pemerintah belum menganggap ini sebagai bencana," kata dia.
Banjir yang melanda Wajo sejak sepekan lalu itu memang tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, akibat banyak rumah yang terendam, kegiatan ekonomi warga terganggu. Hasil ladang dan pertanian juga rusak akibat banjir. Mungkin karena lokasi kabupaten yang jauh dari Jakarta, kesulitan warga Wajo tak digubris.
ANDI PAJUNG