WNA yang rata-rata pegawai berbagai perusahaan asing di Balikpapan menolak pendataan dalam sensus. “WNA di Balikpapan yang sulit di sensus, mereka berprasangka negatif dengan sensus ini,” kata Kepala BPS Balikpapan, Basiran Suwandi, Selasa (25/5).
Basiran mengatakan, BPS Balikpapan telah menuntaskan 94 persen pendataan seluruh warga setempat yang diperkirakan sebanyak 536 ribu jiwa. Sebanyak 6 persen diantaranya, katanya termasuk para WNA dan lajang serta bekerja lapangan.
Sehubungan kendala ini, Basiran mengaku telah meminta bantuan sejumlah perusahaan asing untuk menyosialisasikan kegunaan sensus ini pada karyawan WNA nya. Dia mengatakan para WNA masuk katagori penduduk saat berdiam di satu wilayah minimal kurun waktu 6 bulan.
“Mereka tinggal enam bulan dalam satu wilayah sehingga musti di sensus,” paparnya. Adanya kerjasama dengan perusahaan asing Balikpapan, Basiran berharap WNA setempat akan lebih kooperatif dalam mendukung pelaksanaan sensus. Kantor BPS Balikpapan, katanya, menerima penyampaian berkas secara langsung para WNA. “Karena batas waktu sensus sudah akan berakhir,” ungkapnya.
Selama Mei ini, BPS Balikpapan aktif mensensus kependudukan masyarakat setempat dengan bantuan 1.496 tenaga honor lepas. Para tenaga honor lepas ini dibayar Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5juta untuk melakukan pendataan warga Balikpapan.
SG WIBISONO