Pasca Kelulusan Sekolah, Rawan Kasus Perdagangan Anak

Reporter

Editor

Senin, 17 Mei 2010 12:19 WIB

TEMPO Interaktif, Jombang -Sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam bidang penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak, Women Crisis Center Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengingatkan para orang tua agar hati-hati, dan tetap ketat mengawasi anak-anaknya.

Para orang tua diminta melakukan pengawasan terhadap pergaulan anaknya paska kelulusan tahun ini. Karena, kasus trafficking (perdagangan orang) rawan terjadi. ”Karena biasanya tren pasca kelulusan ini, angka kasus perdagangan orang meningkat,” kata Divisi Pendampingan dan Pelayanan WCC, Sholahudin, Senin (17/5).

Pada 2009 saja, kata dia, angka kasus perdagangan orang di kabupaten setempat mencapai 18 kasus. Dari jumlah itu, 12 kasus terjadi paska kelulusan tingkat Sekolah Menengah Umum. Sementara tahun ini, hingga Mei tercatat baru dua kasus. Ia memprediksi, masih tingginya angka ketidak lulusan pada tahun ini bisa memicu meningkatnya angka perdagangan orang tersebut.

Dijelaskan, mayoritas korban perdagangan orang ini terjadi pada usia remaja, atau tepatnya remaja yang tidak lulus sekolah. Mereka depresi setelah mengetahui hasil ujianya jeblok, sehingga tidak lulus. Mereka mengalami tekanan batin karena merasa dirinya bodoh, sehingga tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Kondisi itu rentan terjadi pada usia remaja. Karena tekanan batin, anak-anak ini kerap menyendiri. Remaja yang mengalami kondisi ini minder saat bergaul dengan lingkunganya. Jika sudah demikian, mereka akan melakukan hal-hal yang bersifat praktis.

Semisal, menceburkan diri dalam pergaulan bebas dan ujungnya menjadi sasaran empuk jaringan perdagangan orang. “Memang sudah ada ujian ulang, tapi itu tidak lantas membuat siswa puas. Mereka tetap kecewa dengan kehidupan mereka,” kata dia.

Sebab itu, WCC meminta orang tua tidak bersikap kasar terhadap anak. Pendampingan dan perilaku mendiskreditkan anak harus dihindari, ”agar anak tetap tenang dalam menjalani hari-harinya.”

MUHAMMAD TAUFIK

Berita terkait

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

28 Agustus 2021

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

Melihat tingkat kekerasan terhadap anak terus meningkat, Kak Seto menginginkan Indonesia memiliki Satgas Perlindungan Anak hingga tingkat RT.

Baca Selengkapnya

Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

29 Agustus 2020

Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

Laporan Lutfi Agizal soal kata anjay akhirnya dijawab Komnas Perlindungan Anak pada Sabtu, 29 Agustus 2020, lewat rilis resmi mereka.

Baca Selengkapnya

Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

9 Februari 2020

Penculikan Anak Mengintai, KPAID Imbau Perketat Pengawasan

KPAID Kota Bogor meminta aparat penegak hukum memperketat pengawasan terhadap lingkungan dan fasilitas umum terkait penculikan anak.

Baca Selengkapnya

Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

24 Juli 2019

Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

Komnas Perlindungan Anak berkonsentrasi ingin membebaskan anak yang disangka melakukan tindakan melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Ada Anak-anak dalam Demo Rohingya, KPAI: Itu Melanggar Hak Anak  

4 September 2017

Ada Anak-anak dalam Demo Rohingya, KPAI: Itu Melanggar Hak Anak  

Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Arist Merdeka Sirait menyayangkan dilibatkannya anak-anak dalam aksi demonstrasi di depan Kedubes Myanmar.

Baca Selengkapnya

Tergiur Sate Ayam, Siswi SD Dicabuli Sebelum Sekolah

14 Agustus 2017

Tergiur Sate Ayam, Siswi SD Dicabuli Sebelum Sekolah

Seorang bocah kelas 1 SD dicabuli pedagang sate sebelum
sekolah.

Baca Selengkapnya

KPAI Berharap Tak Ada Bullying dalam Orientasi Siswa Baru

11 Juli 2017

KPAI Berharap Tak Ada Bullying dalam Orientasi Siswa Baru

Untuk sekolah yang melakukan orientasi peserta didik baru, KPAI mengimbau agar dipastikan tidak ada bullying.

Baca Selengkapnya

Sembilan Tip Libur Lebaran Ramah Anak ala KPAI

28 Juni 2017

Sembilan Tip Libur Lebaran Ramah Anak ala KPAI

Komisi Perlindungan Anak Indonesia memberikan sembilan kiat libur Lebaran bersama keluarga yang ramah anak. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Tips Mudik Nyaman dan Ramah Anak versi KPAI

22 Juni 2017

Ini Tips Mudik Nyaman dan Ramah Anak versi KPAI

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan sejumlah tips ke keluarga mudik lebaran yang membawa anak agar menerapkan perilaku ramah anak.

Baca Selengkapnya

KPAI Ancam Uji Materi Kebijakan Full Day School ke Mahkamah Agung

18 Juni 2017

KPAI Ancam Uji Materi Kebijakan Full Day School ke Mahkamah Agung

Menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak Asrorun Ni'am, pihaknya sudah mengawasi dan mengkaji untuk judicial review ke MA jika full day school dilaksanakan.

Baca Selengkapnya