Pangdam Wirabuana Geram Gerombolan Berambut Cepak Merajalela

Reporter

Editor

Jumat, 7 Mei 2010 19:05 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Panglima Kodam VII Wirabuana Mayor Jenderal Hari Krisnomo kian terusik dengan aksi perusakan yang terjadi di Pantai Laguna. Betapa tidak, oknum yang melakukan tindakan itu adalah gerombolan berambut cepak yang diduga berasal dari personel TNI.

Hari yang dikonfirmasi Tempo tadi sore mengaku gerah dengan ulah oknum-oknum itu. Penyerangan selama dua malam berturut-turut itu diduga adalah imbas atas tewasnya personel Batalion Kavaleri 10 Serbu Kodam VII Wirabuana, Prajurit Kepala Usman Embo, 30 tahun.

"Jika ada yang bisa buktikan mereka adalah oknum tentara, khususnya Angkatan Darat maka saya tidak segan-segan mengambil langkah tegas," ujar Hari yang mengaku sedang berada di Jakarta.

Ia kembali menegaskan sejak awal telah mewanti-wanti agar personel TNI Angkatan Darat tidak menyikapi kejadian itu dengan tindakan kekerasan. Apalagi, proses kasus tersebut telah ditangani aparat kepolisian. Itu sebabnya, ia mengaku jika pelaku penyerangan bukan dari tentara.

Pihaknya, sambung Hari, belum menerima laporan dari tim khusus Detasemen Polisi Militer (Denpom) Makassar yang melakukan penyelidikan. Laporan yang dimaksud adalah keterlibatan oknum tentara dalam penyerangan, perusakan, dan pembakaran di Pantai Laguna.

Kegerahan itu bertambah lantaran peristiwa itu terjadi di saat dirinya sedang tidak berada di Makassar. Hari di Jakarta melakukan pertemuan dengan pejabat Komisi Yudisial. "Saya betul-betul merasa tidak nyaman jika ada pihak-pihak yang menduga itu adalah tentara. Tolong berikan bukti kepada saya agar saya bisa mengambil tindakan nyata," tuturnya.

Selama di Jakarta, proses penyelidikan kasus itu diserahkan sepenuhnya kepada tim Denpom Makassar. Menurutnya, tim khusus tersebut bekerjasama dengan polisi melakukan pengusutan. Sejauh ini, Hari mengaku belum menerima laporan hasil-hasil penyelidikan tersebut.

Ketua Tim Penyelidikan Insiden Pantai Laguna, Ajun Komisaris Besar Totok Triwibowo, enggan berkomentar terkait penyerangan itu. Saat ditemui di lokasi kafe yang terbakar, Totok memilih bungkam dan mengaku pihaknya masih terus menyelidikinya.

"Pembakaran ini tidak kami duga karena sebelumnya karena pintu masuk telah dijaga ketat. Tapi, ternyata pelaku lewat di bagian belakang," ujar Totok.

Menurut saksi mata, pelaku pembakaran dan perusakan melompati pagar tembok Pantai Laguna yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari Jalan Metro Tanjung Bunga. Beberapa di antaranya masuk ke kafe dan membakar, sedangkan lainnya menunggu di pinggir jalan dengan kendaraan roda dua.

ABDUL RAHMAN

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya