Pilkada Kepri Telan Rp 45 Miliar  

Reporter

Editor

Kamis, 6 Mei 2010 13:49 WIB

ANTARA/Arief Priyono

TEMPO Interaktif, Batam - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Riau Dean Yealta mengatakan, untuk menggelar pemilihan umum kepala daerah Kepri menyedot dana senilai Rp 45 miliar. Dana tersebut dua per tiga untuk keperluan petugas dan sisanya untuk keperluan logistik.

Dana sebesar itu tak hanya untuk keperluan pilkada gubernur dan wakil gubernur, tapi juga untuk calon bupati di tiga kabupaten yang akan menggelar pilkada serentak. Kabupaten yang menyelenggarakan pemilu itu adalah Kabupaten Anambas, Kabupaten Lingga, Kabupaten Bintan.

Dean menyebutkan, ada 25 ribu personel penyelenggara pemilu itu yang menjadi tanggung jawab pihak KPU Kepri dalam hal pembayaran honor. Petugas itu tersebar di tiga kabupaten tadi.

Kota Batam yang paling banyak menyedot dana untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur senilai Rp 8 miliar, kemudian Kabupaten Bintan Rp 3 miliar, Anambas Rp 2 miliar, Tanjung Pinang Rp 2,7 miliar, Kabupaten Karimun Rp 4 miliar, Lingga Rp 2 miliar dan Natuna Rp. 4 miliar. "Logistik sudah siap dan akan didistribusikan hari ini," kata Dean Yealta kepada Tempo di Batam.

Anggota KPU Kepri yang lain, Tibrani mengatakan terdapat 3.291 tempat pemungutan suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kepri dengan jumlah pemilih sebanyak 1,224,291 juta orang.

Ketua Stisipol Universitas Raja Haji Tanjung Pinang, Zamzami A Karim menilai, pilkada di Kepri kali ini masih akan diwarnai politik uang. Sasarannya adalah pemilih yang tergolong miskin. Caranya merayu agar pemilih tertuju pada kandidat tertentu. " Ini pemicu tindak kekerasan," kata Zamzami dalam paparan acara Seminar dan Deklarasi Damai Pilkada Kepri di Batam, Kamis (5/5).

Ia juga menuding, pemilihan langsung ini tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan terpilihnya pemimpin yang berkualitas, yang cakap mengelola pemerintahan dan memberi teladan yang baik bagi rakyat yang dipimpinnya. Akibatnya pemilihan langsung telah menjerat masyarakat untuk memilih orang populer, berduit, dan berhasil membujuk parpol yang mencalonkan dirinya.

Jadi, seolah partai politik menjadi barang dagangan, karena para calon hanya menumpang kendaraan sebagai syarat untuk mengikuti pemilu. "Tak ubahnya transaksi perdagangan," katanya.

Advertising
Advertising

Rumbadi Dalle

Berita terkait

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.

Baca Selengkapnya

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.

Baca Selengkapnya

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.

Baca Selengkapnya

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Baca Selengkapnya