Jumlah Pengidap HIV/AIDS di Gowa Urutan Keempat

Reporter

Editor

Minggu, 25 April 2010 21:09 WIB

TEMPO Interaktif, Gowa - Jumlah pengidap AIDS akibat terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) di Kabupaten Gowa meningkat. Hingga akhir 2009, jumlahnya 63 orang. Angka itu tertinggi keempat di Sulawesi Selatan, setelah Makassar, Parepare, dan Bulukumba.

Menurut Wakil Bupati Gowa Abdul Razak Badjidu, angka tersebut bisa terus bertambah apabila tidak segera dicegah dan ditanggulangi. Caranya dengan melakukan sosialisasi pencegahan, penelitian, perawatan, pengobatan, survei, koordinasi multipihak, lingkungan kondusif, serta pendekatan agama.

"Mari kita bekali anak-anak dan keluarga kita dengan pendidikan agama dan moral. Jauhkan mereka dari kegiatan pornografi, pornoaksi, dan napza (narkotik, psikotropika, dan zat aditif)," kata Razak dalam acara "Seminar Sehari AIDS dan Napza" di Gedung H. Bate Sungguminasa, Kabupaten Gowa.

Meningkatnya jumlah pengidap HIV/AIDS tersebut, kata Razak, merupakan sebuah peringatan agar masyarakat waspada terhadap jenis virus itu. Untuk menghindarinya, ia mengimbau masyarakat agar mengubah perilaku, seperti seks bebas dan konsumsi narkoba.

"Jumlah pengidap HIV/AIDS di Sulawesi Selatan pada 2009 ada 3.105 orang. Pada tahun ini jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 4.074 orang," ucap Razak.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gowa Hery Darsin Gafar mengatakan data akurat tentang jumlah pengidap HIV/AIDS di Gowa belum ada. Sebab, harus dilakukan survei terlebih dulu. Untuk mengetahui adanya indikasi pengidap HIV/AIDS, harus dilakukan pemeriksaan khusus dan memerlukan biaya serta waktu.

"Saya kaget dengan data itu, yang menempatkan Gowa di urutan keempat jumlah pengidap HIV/AIDS di Sulawesi Selatan. Dapat data dari mana itu?" ucap Hery, bertanya, saat dimintai konfirmasi melalui sambungan telepon kemarin.

Pada 2009, data yang ada di dinas kesehatan hanya menyebutkan 5 orang yang meninggal. "Itu pun pendatang dari Papua dan Kalimantan," kata Hery. Kematian mereka belum bisa dipastikan apakah akibat HIV/AIDS atau bukan. Sebab, untuk memastikan seseorang mengidap HIV/AIDS, harus dilakukan pemeriksaan khusus, yakni virologi dan pemeriksaan laboratorium.

"Jangan langsung memvonis orang sebelum dilakukan pemeriksaan virologi dan laboratorium. Sama dengan jenis penyakit menular yang lain, seperti DBD (demam berdarah dengue). Masyarakat kadang langsung mengatakan itu penderita DBD. Padahal itu harus ada pemeriksaan laboratorium," ucap Hery.

SAHRUL

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya