Perhutani Targetkan Reboisasi Dua Juta Hektare di Jawa
Jumat, 16 April 2010 13:10 WIB
TEMPO Interaktif, Purwokerto - Perusahaan Umum Perhutani menargetkan rehabilitasi hutan di Pulau Jawa seluas dua juta hektare. Target ini diharapkan terealisasi paling lambat tahun 2014.
“Tahun ini kami merehabilitasi 70 ribu hektare lahan,” kata Direktur Utama Perum Perhutani, Upik Rosalina Wasrin, di Baturraden, Banyumas, Jumat (16/4).
Upik mengatakan saat ini di Pulau Jawa masih ada 900 ribu lahan kritis. Lahan tersebut sebagian kecil berada di wilayah Perhutani, dan sisanya merupakan lahan milik masyarakat.
Ia menyebutkan, tahun 2005 masih ada 350 ribu lahan kritis di kawasan Perhutani. Tahun ini, Perhutani menargetkan seluruh lahan kritis di Perhutani sudah direhabilitasi.
Selain merehabilitasi lahan kritis di lahan Perhutani, perusahaan tersebut juga menggarap lahan yang dekat dengan masyarakat. Selain untuk program rehabilitasi, penanaman hutan kembali juga dimaksudkan untuk pengembangan ekonomi rakyat dari hasil hutan. “Termasuk Dieng, juga sedang kami usahakan untuk dihijaukan kembali,” katanya.
Upik menambahkan, saat ini Perhutani sedang menginventarisir kerusakan hutan di Dieng serta beberapa kawasan di Banyumas dan Kendal.
Perhutani sudah bekerja sama dengan Gubernur Banten dan Kabupaten Pandeglang untuk merehabilitasi hutan seluas 7.500 hektare. Kerja sama tersebut diharapkan bisa dilakukan juga dengan daerah-daerah di Jawa Tengah.
Upik mengatakan, merehabilitasi hutan di kawasan masyarakat tak semudah merehabilitasi hutan di kawasan Perhutani. Komunikasi yang intensif harus dilakukan agar masyarakat mengetahui keuntungan merehabilitasi hutannya yang telah rusak.
Upik melanjutkan, bentuk kerja sama dengan masyarakat murni bisnis. Keuntungan dari bisnis tersebut akan dibagi antara Perhutani dengan masyarakat. “Masyarakat diajak memberdayakan lahannya itu secara produktif dan ekonomis,” imbuhnya.
Khusus untuk Dieng, Upik mengatakan akan membahasnya dengan Dinas Kehutanan setempat. Ia menambahkan, rehabilitasi di Dieng diharapkan bisa mengurangi erosi dan meningkatkan kualitas lahan yang sudah rusak parah.
Bulan lalu saat mengunjungi Nusakambangan, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan kerusakan hutan di Dieng sudah cukup parah. Ia menjanjikan, kawasan tersebut masuk dalam program kementerian untuk direhabilitasi. “Dieng sudah parah, harus direhabilitasi,” tegasnya.
ARIS ANDRIANTO