Korban Tewas Bertambah di Timika

Reporter

Editor

Rabu, 22 Oktober 2003 11:01 WIB

TEMPO Interaktif, JAYAPURA: Kapolres Mimika AKBP Paul Waterpauw mengatakan, pihak keamanan menangkap lima pelaku yang diduga sebagai provokator dalam aksi penurunan papan nama Provinsi Irian Jaya Tengah di Kantor Tata Disantara (TDS) di Jalan Cenderawasih SP II No 28 di Kota Timika yang menyebabkan 2 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka.

Namun Paul menolak menyebutkan identitas kelima orang itu karena masih melakukan pemeriksaan. Paul menyatakan, akan menambah jumlah pasukan di Timika yang semula empat kompi (400 orang), mengingat situasi saat ini masih tanda tanya besar. Sebab, katanya, masyarakat dari daerah pegunungan masih berdatangan terus menuju ke kota Timika. "Situasi saat ini kelihatannya masih tanda tanya besar karena masyarakat masih datang terus,"ujarnya.

Hari ini terjadi baku panah antara pihak yang bertikai yang mengakibatkan 42 korban luka akibat pertikaian baku panah hari ini dan 3 diantaranya kritis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat di SP 5, Timika. Dari pihak pro, Yohanes Anggaibak terkena panah pada paha kanannya dan kabarnya kondisinya sedang kritis, M Kogoya terkena lemparan batu, Semusi Amisni, T Tabuni, M Kogoya, L Kogoya dan Yuli Betamon.

Ribuan massa pro pemekaran yang terfokus di Kantor Garuda, Senin (25/8) sejak pukul 09.00 WIT sampai dengan pukul 14.00 WIT. Mereka berhadapan langsung dengan massa kontra yang terfokus di depan Toserba Cahaya Perkasa. Kedua kelompok berada di sepanjang Jalan Cenderawasih, kata Thomas Wanmang, salah satu tokoh masyarakat dari Lembaga Masyarakat Adat (Lemasa) Suku Amungme.

Masih kata Thomas, dengan adanya korban mati dari pihak kontra pemekaran, secara adat perbuatan itu harus dibalas. Hal ini lah yang sampai sekarang masih dianut dan kita sebagai tokoh masyarakat merasa kesusahan. "Makanya, baku panah pun terjadi di sepanjang jalan itu, yang jaraknya antara 50-70 meter dari kedua belah pihak," katanya saat dihubungi lewat telepon selularnya di Timika.

Selain itu, Thomas menambahkan bahwa pada Selasa (28/8) kedua belah pihak, antara massa pro dan kontra akan melakukan pembakaran batu sebagai simbol berakhirnya pertikaian. "Rencana, kami akan bakar dua korban mayat yang mati pada pertikaian ini, yakni Jimmy Beanal, salah satu staf Lemasa (Lembaga Masyarakat Adat), dari pihak kontra (pemekaran), terkena panah di bagian perutnya dan Lukas Kom dari pihak pro pemekaran, yang terkena panah di halaman Gedung TDS," ujar Thomas yang sekarang ini bertahan di Kwamki Baru dengan dua ribuan massa kontra pemekaran.

Advertising
Advertising

lita oetomo-Tempo News Room

Berita terkait

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

1 menit lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

4 menit lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

8 menit lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

13 menit lalu

Soal Peluang Dukung Khofifah di Pilkada Jatim, Said Abdullah PDIP: Kami Sudah Duduk Bersama

Said juga merespon soal adanya kabar pertemuan dengan Khofifah dengan secara tertutup.

Baca Selengkapnya

Resmi Jadi WNI, Maarten Paes Harus Tunggu Pengadilan Arbitrase Olahraga untuk Bela Timnas Indonesia

20 menit lalu

Resmi Jadi WNI, Maarten Paes Harus Tunggu Pengadilan Arbitrase Olahraga untuk Bela Timnas Indonesia

Maarten Paes resmi menjadi warga negara Indonesia WNI. Bagaimana peluang membela Timnas Indonesia?

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

29 menit lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

31 menit lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Top Skor, Rekap Hasil, dan Klasemen Akhir Liga 1: Madura United ke Championship Series, RANS Terdegradasi

31 menit lalu

Top Skor, Rekap Hasil, dan Klasemen Akhir Liga 1: Madura United ke Championship Series, RANS Terdegradasi

Seluruh rangkaian Reguler Series Liga 1 telah berakhir. Setelah pertandingan pekan ke-34, Madura United menjadi tim terakhir ke Championship Series.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

36 menit lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

39 menit lalu

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

Mantan Cawapres 03 Mahfud Md kembali ke dunia pendidikan tinggi sebagai pakar hukum tata negara setelah kontestasi Pilpres 2024 selesai.

Baca Selengkapnya