TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Presiden Soeharto mengalami komplikasi setelah menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Sabtu (24/2) lalu. Demikian dikemukakan kuasa Hukum Soeharto Juan Felix Tampubolon usai membesuk kliennya di kamar 604 lantai 6 RSPP Jakarta, Rabu (28/2).
Menurut Juan, komplikasi yang dialami Soeharto bukan akibat stroke yang sudah lama diidapnya tetapi ada gangguan pada paru dan perut pasca operasi. “ Jadi bukan stroke, tetapi memang ada komplikasi,” kata Juan
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Muchtar Arifin juga membenarkan bahwa Soeharto mengalami komplikasi penyakit. Komplikasi itu menyangkut adanya gangguan pada paru paru dan perut. Muchtar yang Senin (26/2) lalu menjenguk Soeharto menuturkan bahwa dirinya tidak bisa berkomunikasi dengan Soeharto, karena saat itu Soeharto tengah beristirahat. Ia meminta pers untuk menanyakan kepada tim dokter RSCM. “ Tanyakan ke dokter,” kata Muchtar.
Sementara itu menurut Juan Felix, kliennya kini sudah bisa berkomunikasi tapi menurutnya masih dalam kondisi lemah. Jika dalam dua tiga hari ini membaik, menurut Juan, Soeharto bisa meninggalkan RSPP. (Jobpie)
Berita terkait
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban
35 detik lalu
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban
Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.
Seleksi UTBK SNBT 2024 gelombang 1 sudah dimulai sejak Selasa, 30 April kemarin. Sederet kejadian turut meramaikan momen seleksi ujian tulis secara nasional itu.
Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan
29 menit lalu
Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan
Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.