Idrus Paturusi : Biaya Pendidikan Akan Lebih Murah

Reporter

Editor

Jumat, 2 April 2010 19:29 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Rektor Universitas Hasanuddin Idrus A. Paturusi mendukung keputusan Mahkamah Konstitusi mencabut Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan. Dia yakin, dengan dicabutnya undang-undang tersebut, masyarakat yang kurang mampu tidak akan lagi dibebani biaya pendidikan.

“Karena Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan tidak hanya berlaku bagi perguruan tinggi negeri, namun juga swasta, bahkan berlaku mulai tingkat sekolah dasar,” kata dia ketika dihubungi kemarin.

Ia menganalisis, jika undang-undang tersebut diberlakukan, maka pembayaran uang semester akan bergantung pada pemimpin kampus. Konsekuensinya, saat kampus dikomersialisasi, uang kuliah akan lebih tinggi.

“Namun, tidak semua juga pimpinan kampus seperti itu, masih banyak pemimpin kampus punya idealisme,” tuturnya. Idrus percaya, pencabutan undang-undang ini akan membuat semua golongan ekonomi masyarakat dapat mencecap pendidikan sampai perguruan tinggi.

Pendapat senada disampaikan sejumlah mahasiswa perguruan tinggi negeri di Makassar. Mereka menganggap penghapusan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan ini titik kemenangan bagi gerakan mahasiswa.

Rangga, mahasiswa Fakultas Keolahragaan Universitas Negeri Makassar, ditemui di kampusnya mengingatkan, walaupun undang-undang bermasalah itu telah dicabut, pemerintah tetap harus memantau kebijakan kampus.

"Kami kuliah tujuannya untuk mendapatkan ilmu, bukan untuk dijadikan lahan bisnis,"ucap aktivis Himpunan Mahasiswa Islam ini.

Walaupun telah dicabut, dia memberi catatan simulasi pelaksanaan badan hukum pendidikan di kampusnya masih berjalan. Seperti masih adanya dana penunjang pendidikan dan ikatan orang tua mahasiswa yang membuat biaya pendidikan jadi tinggi.

Dia juga menganggap, Pedoman Lembaga Umum Kemahasiswaan di perguruan tinggi negeri yang sementara digodok akan mempersempit kreativitas mahasiswa. Pasalnya, didalamnya ada larangan buat mahasiswa berunjuk rasa menentang kebijakan kampus dan pemerintah.

Awaluddin, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, pun sangat bersyukur undang-undang ini dicabut. Kata dia, penghapusan Badan Hukum Pendidikan adalah hasil perjuangan yang dilakukannya bersama teman-teman mahasiswa lain.

"Selama ini kami selalu teriak di jalan, namun tidak terlalu diperhatikan. Eh, pada saat kami diamkan, malah dicabut,"ucap Awaluddin.

IRWAN


Advertising
Advertising

Berita terkait

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

3 hari lalu

Polisi Ambil Alih Gedung Universitas California Irvine dari Demonstran Pro-Palestina

Polisi kembali mengambil alih gedung kampus Universitas California Irvine dari para pengunjuk rasa pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

4 hari lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Terjadi di Kampus Berstatus PTNBH, Ini Daftarnya

5 hari lalu

Kenaikan UKT Terjadi di Kampus Berstatus PTNBH, Ini Daftarnya

Kampus PTNBH mengalami kenaikan biaya UKT imbas peraturan Menteri Kepmendikbudristek. Ini daftar kampusnya.

Baca Selengkapnya

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

10 hari lalu

Universitas di Belgia Hentikan Kerja Sama dengan Institusi dari Israel

The Free University of Brussels di Belgia mengumumkan menarik diri dari sebuah proyek kerja sama dengan institusi dari Israel

Baca Selengkapnya

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

10 hari lalu

Rishi Sunak Minta Universitas di Inggris Lindungi Mahasiswa Yahudi dari Pelecehan

Rishi Sunak menyerukan pada universitas di Inggris agar melindungi mahasiswa pemeluk yahudi dari pelecehan menyusul unjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

11 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Komentari Maraknya Gelombang Unjuk Rasa Pro-Palestina

Kementerian Luar Negeri menilai gelombang unjuk rasa pro-Palestina di sejumlah negara adalah bentuk kekecewaan mahasiswa pada negara atas perang Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Soroti Kenaikan Biaya UKT, Apa Beda UKT dengan SPP?

11 hari lalu

Mahasiswa Soroti Kenaikan Biaya UKT, Apa Beda UKT dengan SPP?

Mahasiswa di berbagai kampus tolak kenaikan UKT. Apa beda UKT dan SPP?

Baca Selengkapnya

Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

11 hari lalu

Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

Seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia sudah menerapkan sistem UKT ini sejak 2013.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

13 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

14 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya