Tak Layak Konsumsi, Gubernur Jawa Tengah Larang Bulog Bagikan Beras  

Reporter

Editor

Selasa, 30 Maret 2010 14:50 WIB

TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO Interaktif, Surakarta - Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo melarang Badan Urusan Logistik Divisi Regional III Jawa Tengah untuk mendistribusikan beras di gudang Bulog Karanganyar untuk masyarakat miskin. Pasalnya, gubernur menganggap beras yang berada di gudang itu tidak layak dikonsumsi.

"Berasnya rusak dan berbau busuk," kata Bibit Waluyo usai melakukan inspeksi mendadak ke gudang beras milik Bulog yang berada di Karanganyar, Selasa (30/3). Selain itu, dia menganggap beras di gudang tersebut tidak memenuhi standar kebersihan.

Bibit menduga, rusaknya beras di gudang tersebut disebabkan tidak beroperasinya mesin pengering. Padahal seharusnya, mesin tersebut harus selalu dioperasikan, terutama pada saat mesin penghujan. Lagi pula, stok beras yang menumpuk di gudang merupakan hasil penyerapan dari petani pada pertengahan tahun lalu.

Keberadaan gudang tersebut menurut Bibit sangat strategis karena berdekatan dengan tiga kabupaten penghasil beras yang cukup diandalkan. "Gudang itu untuk menyerap hasil produksi beras di Karanganyar, Sragen, dan Sukoharjo," kata Bibit.

Dia khawatir, ketidakberesan pengelolaan gudang beras di Karanganyar tersebut membuat petani kesulitan dalam menjual berasnya. Sebab, banyak petani yang mengandalkan penyerapan dari Bulog untuk menjual berasnya. "Bisa berdampak pada gairah petani dalam menanam padi," kata dia.

Menurut Bibit, hasil pertanian padi di Jawa Tengah selama 2009 lalu cukup membanggakan. "Kita mengalami surplus beras hingga 2,6 juta ton," kata Bibit. Selain itu, hasil pertanian padi di Jawa Tengah menopang 15 persen dari kebutuhan beras nasional.

Mengenai penggunaan ribuan ton beras yang berada di gudang tersebut, Bibit menyerahkan persoalan tersebut kepada Bulog. "Mau di bakar atau diapakan, terserah," kata dia.

Sementara itu, Kepala bulog Divre III Jawa Tengah, Harry Syahdan menolak berkomentar mengenai temuan tersebut. "Saya belum melihat ke lapangan," kata dia ketika ditemui di Surakarta.

Sedangkan Kepala Bulog Sub Divre III Surakarta, Nono Sukrono secara tegas membantah jika beras yang tersimpan di gudang tersebut dalam kondisi rusak. "Semua dalam kondisi bagus," kata dia. Dia justru menyebut jika gubernur tidak memahami prosedur penyimpanan beras di gudang.

Dia beralasan, bau busuk yang berada di dalam gudang tersebut berasal dari bangkai tikus. "Tadi anak buah saya melaporkan demikian," kata Nono. Adanya bangkai tikus tersebut berasal dari kegiatan penyemprotan obat anti hewan yang dilakukan beberapa hari sebelumnya.

Namun dia mengakui, jika mesin pengering beras sudah beberapa waktu tidak dioperasikan. "Kita melakukan pengeringan manual dengan sinar matahari," kata dia. Menurutnya, pihaknya kesulitan untuk mendapatkan minyak tanah sebagai bahan bakar mesin pengering.


AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

21 Juni 2019

Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

2 Maret 2018

Jokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

5 Desember 2017

Jokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari

Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.

Baca Selengkapnya

Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

6 Juli 2015

Raskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara

Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.

Baca Selengkapnya

Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

13 Mei 2015

Jelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut  

Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.

Baca Selengkapnya

Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

11 Mei 2015

Beras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga

Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.

Baca Selengkapnya

Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

16 April 2015

Bau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim

Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.

Baca Selengkapnya

JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

7 Maret 2015

JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut  

Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

25 Februari 2015

Harga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin

Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.

Baca Selengkapnya

Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

10 Januari 2015

Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog

Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.

Baca Selengkapnya