Pamekasan Setujui Tawaran Pengolahan Sampah dari Jepang  

Reporter

Editor

Minggu, 28 Maret 2010 10:37 WIB

TEMPO/Jhoni Atmanegara

TEMPO Interaktif, Pamekasan - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menyetujui tawaran investasi pengelolaan sampah organik pengusaha Jepang Tashihiro Ono. Meski sejumlah kalangan menilai investasi di bidang itu belum terlalu dibutuhkan karena produksi sampah organik masih sedikit.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Pamekasan Bambang Edi Suprapto mengatakan, meski belum terlalu mendesak, pengelolaan sampah secara canggih sejak dini penting. Karena ke depan seiring pertumbuhan penduduk masalah sampah akan kian sulit tertangani dengan baik. Seperti yang dialami kota-kota besar seperti Jakarta.

"Sekarang memang belum perlu, tapi ke depan sampah akan persoalan yang rumit, lebih baik dikelola secara baik dari sekarang," katanya, di Pamekasan Minggu (28/3).

Meski belum ada hitam di atas putih, pengusaha Jepang itu, kata Bambang, sudah mengisyaratkan setuju berinvestasi di Pamekasan. Mulai dari lokasi usaha, perizinan serta keamanan investasi dinilai sangat baik. "Kami sudah sediakan lahan 10 hektar untuk pengelolaan sampah ini," terangnya.

Menurut Bambang, investasi pengelolaan sampah ini merupakan investasi pertama yang masuk ke Pamekasan pasca beroperasi jembatan Suramadu. Jika kerjasama ini berhasil, pengusaha Jepang itu menjanjikan akan banyak investor Jepang lain yang akan berinvestasi di Pamekasan dalam bidang yang berbeda. "Tapi kita belum bicara besaran investasinya," katanya.

Selain pengelolaan sampah yang baik, Bambang menambahkan keuntungan lain yang didapat Pamekasan antara lain penghematan biaya kelola sampah dan daya serap tenaga kerja yang tinggi.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya