Dewan Pers Menilai Idealisme Pers harus Seiring Profesionalisme

Reporter

Editor

Kamis, 25 Maret 2010 12:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pers yang ideal diperlukan wartawan yang profesional. Demikian dikatakan Anggota Dewan Pers, Winda Armada Sukardi saat memaparkan Sosisalisasi Standar Kompetensi Wartawan di Batam, Kamis (25/3).

Profesionalisme jurnalis menurutnya sangat penting agar tatanan fungsi pers tidak menghambat peran pers itu sendiri. "Ada yang tukang roti tiba-tiba jadi pemimpin redaksi," kata Winda Armada Sukardi. Hal itu menanggapi banyaknya pengusaha pers yang tidak berlatar belakang bidang pers

Winda mencontohkan beberapa peristiwa yang terjadi dan diliput wartwawan yang tidak profesional, yakni peristiwa kecelakaan Adam Air. Ada liputan yang seolah-olah pesawat Adam Air sudah ditemukan, padahal penemuan bangkai pesawat tersebut setahun kemudian. Itu artinya berita tersebut fiktif.

Peristiwa lain yakni seorang wanita bernama Selly yang mengaku wartawan, namun melakukan penipuan. "Ini semua yang merusak peran wartawan," kata Winda.

Ia berharap kebebasan pers tidak disalahgunakan. Sebab bila kemudian pers tidak bisa menjaga kebebasan, maka tak tertutup kemungkinan ada pihak lain mengembalikan kegiatan pers di kontrol pemerintah seperti sebelum era reformasi.

Oleh sebab itu, kelak wartawan harus memiliki kompetensi yang diatur menjadi tiga elemen yakni Elemen Kompetensi Wartawan Muda, Elemen Kompetensi Wartawan Madya, dan Elemen Kompetensi Wartawan Utama.

Ia menguraikan kompetensi wartawan muda tugasnya melakukan kegiatan. Kompetensi wartawan Madya tugasnya mengelola kegiatan, dan kompetensi wartawan utama bertugas mengevaluasi dan memodifikasi proses kegiatan. "Jangan ada lagi perusahaan pers yang tidak memberi upah wartawan," lanjut Winda.

Satria Nada, anggota Dewan Pers lain yang memberikan paparan soal komptensi wartawan. Menurutnya banyak juga tenaga kerja jurnalis Indonesia menjadi wartawan, bukan karena panggilan hati untuk berjuang dengan pena demi kepentingan masyrakat dan membela yang lemah meluruskan yang bengkok. "Menjadi wartawan karena belum memiliki pekerjaan tetap," kata Satria.

Deputi Manager Humas, PT Pelayanan Listrik Nasional Batam, Thaliruddin menyambut baik adanya aturan soal standar komptetensi wartawan.

Sehingga tidak timbul kecurigaan terhadap wartawan akibat tingkah laku semena-mena yang tidak profesional. "Supaya kerja wartawan kembali jalan yang benar," kata Thaliruddin kepada Tempo.

RUMBADI DALLE

Berita terkait

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

2 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

7 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

7 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

22 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

24 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

29 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

32 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

32 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

33 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

33 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya