Polisi Ragukan Pria 60 Tahun Nikahi Anak 12 Tahun

Reporter

Editor

Rabu, 24 Maret 2010 18:39 WIB

TEMPO Interaktif, Medan - Kepolisian Besar Kota Medan meragukan terjadinya pernikahan anak di bawah umur, sebut saja namanya Mawar, 12 tahun dengan pengusaha SPBU, MIB berumur 60 tahun. Penyidik dari Poltabes Medan menyatakan masih membutuhkan keterangan, meski laporan pengaduan sudah diterima sejak Nopember 2009 dan memeriksa tujuh orang saksi, termasuk MIB.

Kepala Satuan Reskrim Poltabes Medan, Komisaris Jukiman Situmorang, mengungkapkan adanya ketidaksinkronan antara keterangan korban, dengan hasil visum et revertum dari Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan. ”Ada ketidaksinkronan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan kepada korban dan masih utuhnya (selaput dara) korban,” kata Situmorang, Rabu (24/3) sore, di halaman Mapoltabes Medan Jalan HM Said.

Didampingi Kanit Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, Ajun Komisaris Hariani, Situmorang menegaskan, penyidikan akan dilanjutkan dengan memanggil kembali para saksi. ”Dan, kami akan mengundang KPAID untuk berkoordinasi dalam kasus ini,” katanya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Sumatera Utara, Zahrin Piliang siap menerima undangan dari Poltabes Medan. ”Tetapi jangan pertemuan itu dijadikan alasan tidak menindaklanjuti kasus itu,” kata Zahrin.

Zahrin menyesalkan Poltabes Medan yang dinilai lamban dalam penanganan kasus itu. Kasus pernikahan Mawar, murid kelas enam sekolah dasar di lingkungan tempat tinggalnya, Jalan Mangaan I Gang Bahagia, Lingkungan 19, Kecamatan Medan Deli, telah dilaporkan oleh kakak korban, Rismawati pada 7 Nopember 2009.

Menurut Zahrin dalam kasus itu, sudah terjadi tiga pelanggaran dan kekerasan. ”Kekerasan ayah (Wagimin) korban, menyetubuhi, dan pernikahan di bawah umur,” katanya. Motif pernikahan, sambung dia, diduga dilatari oleh jual-beli tanah warisan Wagimin kepada MIB.

Kakak korban, Rismawati meyakini terjadinya pernikahan Mawar, anak bungsu dari tujuh bersaudara. Pernikahan, katanya, dilangsungkan di rumah MIB Jalan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Barat, pada 10 Oktober 2009, yang dihadiri, orang tua mereka, Wagimin-Rusfatma, kakek dari Mawar, Tuan Kadhi, dan MIB. ”Awalnya katanya hanya lamaran, tapi saat itu langsung diadakan pernikahan, yang dihadiri enam orang,” katanya.

Sehari pasca pernikahan, Mawar pulang kembali ke rumah orang tuanya. Namun, Wagimin memarahi Mawar dan memaksanya kembali ke rumah MIB. Merasa tidak ada perlindungan, Mawar menjumpai Rismawati dan kini menetap bersamanya.

SOETANA MONANG HASIBUAN

Berita terkait

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

14 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

35 hari lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

51 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

3 Maret 2024

Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya

Baca Selengkapnya

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

1 Maret 2024

Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

1 Maret 2024

Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong

Baca Selengkapnya

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

21 Februari 2024

KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

20 Februari 2024

FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.

Baca Selengkapnya

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

20 Februari 2024

Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.

Baca Selengkapnya

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

3 Februari 2024

Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.

Baca Selengkapnya