Banjir Karawang Karena Limpasan Jatiluhur  

Reporter

Editor

Selasa, 23 Maret 2010 17:44 WIB

Sejumlah warga menyelamatkan harta bendanya. TEMPO/Arie Basuki
TEMPO Interaktif, BANDUNG - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Udjwalprana Sigit mengatakan, penyebab banjir Karawang karena hujan tidak tertampung Sungai Citarum dan bendungan. “Banjir itu karena curah hujan tinggi yang tidak tertampung di bendungan dan sungai Citarum,” katanya di Bandung, Selasa (23/3).


Kendati demikian, Sigit mengatakan, kondisi Waduk Jatiluhur sendiri aman. Pernyataan itu disampaikannya menjawab beredarnya isu pesan pendek dan selebaran yang menyebutkan bendungan itu bocor. Dia minta semua pihak agar tidak menyebarkan pernyataan yang meresahkan dan membingungkan warga korban banjir di sana.

Sigit mengatakan, Jatiluhur berikut semua bendungan yang berada di Sungai Citarum dalam kondisi aman. Air yang tertampung, masih dalam batas-batas toleransi daya tampungnya. Jika memang terjadi apa pun di tiga waduk itu, lanjutnya, pemerintah akan mengumumannya pada masyarakat. “Kalau Jatiluhur tidak aman, bermasalah, pasti ada pengumuman khusus yang menyatakan itu, jadi bukan (informasi lewat) orang per orang yang menyatakan itu tidak aman,” katanya.

Dia mengatakan, banjir yang terjadi saat ini hampir merata di sepanjang aliran Sungai Citarum. Banjir yang terjadi, lanjutnya, akibat melimpahnya air dari badan Sungai Citarum di sisi kiri dan kanan badan sungai. “Kita runut mulai dari Bandung sampai Karawang, hingg Muara Gembong, semua itu yang di lingkaran kana-kiri Sungai Citarum,” kata Sigit.

Sejumlah titik banjir kini menjadi menjadi tengah dipantau. Banjir itu tersebar di sejumlah daerah di antaranya Bandung, sebagian Purwakarta, Karawang, Bekasi, dan Cirebon. Sigit mengatakan, banjir yang terbanyak merendam permukiman warga berada di Karawang dan Kabupaten Bandung. “Semua sudah diantisipasi, logisitik dan bantuan kesehatan disiapkan, tidak ada alasan pengungsi kekurangan bahan makanan dan logistik,” kata Sigit.

Sejumla kerugian tengah di data. Di antaranya, sawah yang terendam. Kendati potensi gagal panen diperkirakan tidak terlalu besar karena sawah yang terendam banjir tidak banyak. “Dinas Pertanian sedang mendata supaya cepat mengambil langkah (mengantisispasinya),” kata Sigit.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

4 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

20 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya