Polisi Singapura Minta Ijin Memeriksa Mas Slamet bin Kastari

Reporter

Editor

Senin, 21 Juli 2003 17:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepolisian Singapura meminta ijin ke Mabes Polri untuk memeriksa Mas Slamet bin Kastari, Ketua Jamaah Islamiyah (JI) yang tertangkap di Tanjung Pinang, Riau. Alasannya, dia sudah menjadi buronan Singapura (interpol red notice), yaitu merencanakan pembajakan pesawat dari BangkokSingapura. Karena tidak ada perjanjian ekstradisi dengan Indonesia, mereka mengirimkan wakilnya ke Riau untuk mengembangkan pemeriksaan lebih lanjut, ujar Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Polisi Erwin Mapasseng, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/2). Erwin menjelaskan, menurut pernyataan polisi Singapura, Mas Slamet berencana lari ke Indonesia setelah gagal dalam rencana pembajakan pesawat dari Bangkok-Singapura. Rencananya, pesawat itu akan ditabrakkan di salah satu tower di Singapura, namun tidak terlaksana. Berdasarkan informasi itu, akhirnya dia tertangkap di Tanjung Pinang, ujar bekas Kepala Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri ini. Menurut Erwin, setelah dari Tanjung Pinang, Mas Slamet akan melanjutkan perjalanan ke Jepara, Jawa Tengah. Selain itu, ia juga berencana ke Sidoarjo, Jawa Timur. Untuk itu, Mabes Polri mengirimkan tim yang memiliki banyak data soal itu untuk mengembangkan pemeriksaan di Riau dan Singapura. Sementara ini, polisi masih mengembangkan pemeriksaan terhadap Mas Slamet atas kasus pemlasuan KTP dan paspor di Bengkalis, Riau. Polisi juga menahan pejabat yang membantu pembuatan KTP milik Mas Slamet. Sementara itu, dalam pengusutan kasus Ali Imron, data Dinas Reserse Mabes Polri menyebut bahwa Imron mengaku menyimpan senjata api dan amunisi di rumah ustad Jafar Sidiq yang ditempatinya. Hari Minggu (2/2) lalu, pukul 15.00 WIB, tim reserse Polres Lamongan menggeledah rumah dan pekarangan milik Jafar. Rumah itu sekarang menjadi ruang kelas pondok pesantren sampai di kebun belakang samping sumur. Di situ, polisi menemukan paralon ditanam dalam tanah kurang lebih 25 cm, dan ditemukan sejumlah senjata api beserta amunisi. Dari temuan itu, diketahui ada satu pucuk senjata api (senpi) laras panjang M-16A1, No 132282 dalam keadaan terurai, 3 kotak amunisi kaliber 22 Winchister berisi 150 butir peluru, 1 kotak amunisi kaliber 22 Victory dengan isi 50 butir peluru, 3 kotak amunisi kaliber 38 buatan Pindad berisi 150 butir, 3 kotak amunisi kaliber 5,56 berisi 260 butir, amunisi kaliber 9 mm terdiri dari 217 butir, amunisi kaliber 22 isi 42 butir, amunisi kaliber 22 panjang isi 42 butir, 1 magazen panjang isi 30 butir dan 1 magazen pendek isi 20 butir. Menurut Erwin, pada hari Senin (3/2), pukul 05.00 WIB, polisi telah menangkap tersangka yang menerima senpi dari Ali Imron untuk disimpan atas nama Nadirin. Sementara, tersangka yang menanam senpi adalah Khotib, warga desa Karang Poh, Tambak Bandung, Lamongan. Dari tersangka Khotib inilah ditemukan barang bukti senpi jenis FN no 193735FN45 model UF1911A US Army, sebuah peredam, dan 2 bungkus amunisi 48 butir jenis ACP 98454. (Eduardus Karel DewantoTempo News Room)

Berita terkait

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 menit lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

5 menit lalu

Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Surya Paloh Mengaku Tidak Tahu

Surya Paloh tidak tampak dalam acara yang digelar di kediaman Anies di Lebak Bulus itu.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

11 menit lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

28 menit lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

28 menit lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Kehidupan Warga Gaza Hancur Gara-gara Serangan Israel, Ini Detailnya

28 menit lalu

Kehidupan Warga Gaza Hancur Gara-gara Serangan Israel, Ini Detailnya

Jalur Gaza mengalami bencana kemanusiaan selama hampir tujuh bulan sejak serangan Israel sebagai balasan serangan Hamas 7 Oktober ke wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

34 menit lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

39 menit lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

41 menit lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

42 menit lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya