TEMPO Interaktif, Jakarta -Sekitar 65 ribu siswa dari Sekolah Menengah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas mengulang ujian nasional pada tahun ini. Jumlah itu terdiri dari 19.571 siswa SMP, 4.636 siswa Madrasah Tsanawiyah, 20.034 siswa SMA, 6.106 Madrasah Aliyah, dan 15.187 siswa Sekolah Menengah Kejuruan.
"Jumlah 65 ribu siswa yang mengulang menunjukan para siswa memiliki semangat ikut ujian," kata Menteri Pendidikan Nasional M Nuh saat pemantauan ujian nasional di SMA Negeri 6 Jakarta Selatan, Senin (22/3).
Meski jumlah siswa mengulang terbilang banyak, namun pemerintah dan sekolah tidak memberi prioritas atau perlakuan khusus ke mereka. Menurut Nuh, perlakuan khusus hanya diberikan pada siswa yang tertimpa bencana alam, sakit, atau harus menghadiri even kejuaraan olah raga, seperti kejuaraan bulu tangkis di Malaysia, sehingga harus mengikuti ujian susulan. "Ujian susulan untuk yang berhalangan diadakan minggu depan," ujarnya.
Untuk naskah ujian susulan, panitia sudah mempersiapkannya. Namun jumlah naskah belum ditentukan, "Karena jumlah total siswa yang ujian susulan belum diketahui."
CORNILA DESYANA
"Jumlah 65 ribu siswa yang mengulang menunjukan para siswa memiliki semangat ikut ujian," kata Menteri Pendidikan Nasional M Nuh saat pemantauan ujian nasional di SMA Negeri 6 Jakarta Selatan, Senin (22/3).
Meski jumlah siswa mengulang terbilang banyak, namun pemerintah dan sekolah tidak memberi prioritas atau perlakuan khusus ke mereka. Menurut Nuh, perlakuan khusus hanya diberikan pada siswa yang tertimpa bencana alam, sakit, atau harus menghadiri even kejuaraan olah raga, seperti kejuaraan bulu tangkis di Malaysia, sehingga harus mengikuti ujian susulan. "Ujian susulan untuk yang berhalangan diadakan minggu depan," ujarnya.
Untuk naskah ujian susulan, panitia sudah mempersiapkannya. Namun jumlah naskah belum ditentukan, "Karena jumlah total siswa yang ujian susulan belum diketahui."
CORNILA DESYANA
