Fadel Siap Penjarakan Pengusaha Perusak Pantai  

Reporter

Editor

Jumat, 19 Maret 2010 07:25 WIB

TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Kajen - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammmad menyatakan siap memenjarakan para pengusaha yang sengaja merusak konservasi pantai. Langkah ini dilakukan untuk mengamankan ekosistem pantai di Indonesia yang dinilai kian parah.

“Kami akan memenjarakan para pengusaha yang terbukti merusak ekosistem pantai, karena kerusakan terindikasi adanya kesengajaan dari mereka,” ujar Fadel Muhammad, usai membuka acara Kemah Jambore Mangrove di Pantai Depok, Kabupaten Pekalongan, Jumat dini hari (19/3).

Fadel mengakui saat ini pemerintah sedang gencar mengkampanyekan pengembalian ekosistem pantai yang dinilai sudah melebihi ambang kerusakan. Hal ini dibuktikan kian meluasnya abrasi pantai hingga permukiman dan hilangnya ikan dari habitat pantai menuju samudera.

“Kerusakan ini berakibat pada pemukiman penduduk sekitar pantai yang terancam terendam, sedangkan produksi ikan nelayan turun karena ikan tak lagi didapat di pesisir,” ujar Fadel.

Menurut dia, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Kehutanan sudah menyiapkan puluhan juta bibit mangrove untuk membantu pengembalian ekosistem pantai. Bahkan upaya kampanye melalui gerakan penanaman mangrove ini melibatkan elemen generasi muda melalui Pramuka, pelajar dan santri.

“Pada posisi ini mereka sebagai kader strategis untuk menyuarakan pentingnya mengembalikan ekosistem pantai,” katanya.

Di tempat yang sama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan, Khumaidi, mendukung sepenuhnya upaya pemerintah pusat. “Kami siap melaksanakan program ini,” katanya.

Menurut dia, kerusakan pantai di Kabupaten Pekalongan saat ini paling parah se-Pulau Jawa dengan kondisi separuh wilayah pantainya rusak parah. Secara ekonomi kondisi ini merugikan nelayan karena mengurangi hasil tangkapan.

“Nelayan lokal harus mencari ikan di tengah laut karena ikan di pesisir mulai langka akibat ekosistem yang seharusnya untuk hidup di habitatnya rusak,” ujar Khumaidi.

EDI FAISOL

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

43 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya