Polisi Cegah Masuknya Teroris ke Nusa Tenggara Timur

Reporter

Editor

Kamis, 18 Maret 2010 13:52 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Kombes Yory Yance Worang mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi masuknya teroris ke daerah ini.

"Saya sudah perintahkan anggota saya untuk mengawasi masuk keluar orang di daerah ini," kata Yance Worang di Kupang, Kamis (18/3).

Bahkan, menurut dia, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pemerintah hingga tingkat kelurahan dan RT untuk mengawasi masuk keluar orang asing di wilayah itu. Pengawasan dilakukan di setiap pintu masuk, seperti bandara dan pelabuhan. "Pengawasan teroris sudah dilakukan hingga tingkat kelurahan dan RT," katanya.

Dari hasil pengawasan yang dilakukan selama ini, lanjut dia, pihaknya belum menemukan masuknya teroris ke NTT. "Sejauh ini kita belum temukan adanya teroris yang masuk ke NTT," katanya.

Ia berharap adanya kerjasama dari masyarakat, apabila adanya dugaan keberadaan teroris segera menyampaikan ke aparat kepolisian agar segera diantisipasi. "Harus ada kerjasama dari masyarakat untuk mengantisipasi masuknya teroris," katanya.

Peningkatan pengawasan terhadap teroris di NTT karena wilayah ini berbatasan langsung dengan dua negara, yakni Timor Leste dan Australia.

YOHANES SEO

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya