TNI-Polri Antisipasi Serangan Teroris seperti di Mumbai

Reporter

Editor

Kamis, 11 Maret 2010 12:34 WIB

Ribuan pasukan gabungan TNI/Polri saat pembukaan Latihan Gabungan Anti Teror di Monas, Jakarta, Kamis (11/3). TEMPO/Subekti.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia menggelar latihan gabungan penanggulangan teroris untuk mengantisipasi serangan teror seperti di Mumbai, India, pada 26-27 November 2008 lalu. Dalam serangan teror yang dilakukan di sebelas lokasi itu, sekitar 125 orang terbunuh dan lebih dari 300 orang terluka.

Alasan inilah yang mendorong TNI dan Kepolisian mengerahkan seluruh kekuatan dan latihan bersama penanggulangan teror setiap tahun. “Jadi, kalau ada serangan teroris dalam jumlah lokasi yang banyak, kami sudah siap menghadapinya,” kata Panglima TNI, seusai pembukaan latihan gabungan dengan kepolisian, di Lapangan Silang Monumen Nasional, Kamis (11/3).

Dalam penggerebakan teroris di Aceh dan Pamulang, tim Datasemen Khusus 88 Markas Besar Polri menemukan barang bukti sejumlah amunisi, bahan kimia, dan alat pengendali bom jarak jauh. Sedangkan barang bukti berupa bahan peledak belum ditemukan. Namun, kepolisian belum menyatakan adanya perubahan pola serangan teroris dari bom bunuh diri menjadi serangan langsung atau penyenderaan seperti di Mumbai, India.

Pada pembukaan latihan gabungan penanggulangan teror, Kepala Kepolisian Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan latihan itu untuk menyelaraskan serangkaian penanganan menghadapi teror. “Sehingga kapan saja, kami bisa menghadapi suatu situasi yang mendadak,” kata Bambang.

Dia membantah anggapan bahwa latihan ini dikhususkan sebagai persiapan menyambut kedatangan Presiden Barack Obama ke Indonesia. “Tidak hanya berkaitan dengan Obama saja,” ujarnya, "Ini pergelaran kegiatan TNI dan Polri."

Rencananya, latihan gabungan akan dilakukan pada Sabtu (13/3) mendatang di Hotel Borobudur, Bursa Efek Jakarta, Bandara Soekarno-Hatta, dan lokasi pengeboran minyak di Kepulauan Seribu.

CORNILA DESYANA

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya