Banjir Rendam Belasan Rumah di Ende, Satu Orang Tewas
Selasa, 9 Februari 2010 13:33 WIB
TEMPO Interaktif, Kupang - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Senin (8/2) petang merendam belasan rumah dan menewaskan seorang warga.
Sedikitnya tujuh rumah hanyut terbawa banjir, 16 rumah lainnya terendam banjir, dan seorang warga tewas terseret banjir. "Banyak rumah hanyut karena posisinya berada di bantaran sungai," kata Wakil Bupati Ende Achmad Mochdar dalam laporannya kepada Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Selasa (9/2).
Korban meninggal, yakni Rosalina Diki, 55 tahun, akibat terseret banjir yang melanda daerah itu. Jenazah korban ditemukan satu kilometer dari lokasi kejadian. Sementara anak Rosalina, Anastasia Iro, 20 tahun, yang juga terseret banjir, berhasil diselamatkan warga.
Banjir melanda permukiman akibat Sungai Pu'u Pia yang membelah desa-desa meluap. Ketinggian air di permukiman mencapai 75 sentimeter.
Banjir tersebut melanda delapan desa di dua kecamatan, yakni Ondorea Barat, Tendanea, Watumite, Ndeturea, dan Sangaroro di Kecamatan Nangapanda serta tiga desa di Kecamatan Maukaro, yakni Kabirangga, Kamubeka dan Mundinggasa.
Di Desa Ondorea Barat, katanya, kantor desa setempat rusak berat, termasuk gedung SMP Maukaro di Desa Kabirangga dan Kantor Camat Maukaro. Hingga siang ini genangan air masih merendam kantor Camat tersebut.
Menurut dia, petugas posko bencana telah dikirim ke lokasi bencana untuk mendata warga yang mengungsi dan kerusakan yang ditimbulkan banjir tersebut.
Pemerintah juga mengirim tenaga medis ke lokasi bencana untuk menangani warga yang terjangkit penyakit, serta bantuan tanggap darurat dari Dinas Sosial Kabupaten Ende berupa mobil tangki untuk mengangkut air bersih.
YOHANES SEO