TNI Tak Dukung Purnawirawan yang Tuding Presiden

Reporter

Editor

Selasa, 26 Januari 2010 17:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Djoko Santoso menegaskan korpsnya tak mendukung purnawirawan yang menuding Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertanggung jawab atas kasus Bank Century. Menurut dia, TNI akan tetap netral dalam politik praktis.

"Secara organisasi, dukungan TNI terhadap purnawirawan tidak ada," kata Djoko dalam jumpa pers di Markas Besar TNI, Cipayung, Jakarta, Selasa (26/1).

Anggota TNI, kata dia, kembali menjadi sipil setelah pensisun. Purnawirawan memiliki hak berpolitik. TNI sama sekali tak berkaitan dengan purnawirawan yang terjun ke dunia politik. "Apakah kami harus menyikapi dengan melarang, tidak ada," ujar Djoko.

Sikap netral TNI, kata dia, telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Selama undang-undang mengamanatkan seperti itu, TNI akan menjalankannya.

Terkait rencana unjuk rasa 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Beodiono, Djoko menegaskan TNI akan tetap berpegang pada aturan yang berlaku. Yaitu, polisi masih akan berada di depan dalam pengamanan unjuk rasa. "Tapi kalau sudah berkembang menjadi darurat, kami berada di depan," kata dia.

Djoko berharap para pengunjuk rasa tetap menjaga ketertiban dan tak bertindak anarkis. "Unjuk rasa tidak dilarang. Tapi ada aturan yang berlaku," ujar dia.

PRAMONO

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya