Hak Asasi Manusia Dinilai Terpinggirkan dalam Program Presiden

Reporter

Editor

Selasa, 26 Januari 2010 14:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) menilai penegakan hak asasi manusia terpinggirkan dalam program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, perlindungan dan penegakan hak asasi manusia sama sekali tak disinggung dalam agenda 100 hari pemerintahan Yudhoyono.

"Program 100 hari tidak mampu membaca secara cermat persoalan mendasar yang dihadapi dalam bidang hukum dan hak asasi manusia. Semua permasalahan dipersepsikan hanya dari persoalan birokrasi," tutur Direktur Eksekutif ELSAM Agung Putri dalam jumpa pers, Selasa (26/1).

Akibatnya, program yang disusun pemerintah gagal merumuskan indikator keberhasilan yang tajam dan terukur. Indikator yang ada justru hanya menunjuk pada kesuksesan teknis administratif.

ELSAM menganggap Yudhoyono dalam periode pemerintahan sebelumnya pun gagal memenuhi harapan rakyat. "Pada 2004-2009, presiden belum mengeluarkan atau memiliki satu pun terobosan yang progresif di bidang hak asasi manusia," ujar Putri.

Ia menyebutkan, impunitas yang selama berpuluh-tahun menjadi musuh bangsa sama sekali tak diputus. Tandanya, beragam kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti penembakan mahasiswa di Universitas Trisakti, Semanggi I dan II, peristiwa penghilangan orang secara paksa, serta peristiwa Talangsari, hingga kini belum juga tuntas.

Padahal, penyelidikan kasus itu telah dirampungkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan sudah diserahkan kepada jaksa agung.

Pembangunan juga masih saja tidak berpihak kepada masyarakat miskin. Orang miskin kerap digusur dan dirampas haknya dengan dalih pembangunan. "Idiom demokrasi dan penegakan hukum yang selama ini didengungkan SBY hanya digunakan menutupi tidak dilaksanakannya agenda hak asasi manusia di Indonesia," ujarnya.

ELSAM mendesak Yudhoyono berkomitmen menegakkan hak asasi manusia dengan memasukkan sejumlah program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2009-2014 dan melaksanakannya.

"Tidak mungkin komitmen perwujudan demokrasi dibangun tanpa pilar dan komitmen yang kuat untuk melindungi dan menegakkan hak asasi manusia," kata Putri.

Program yang diusulkannya ialah penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi, kebebasan berekspresi dan berpendapat, serta jaminan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Pemerintah pun harus menegakkan hukum secara adil dan imparsial, serta menghapus hukuman mati.

BUNGA MANGGIASIH | ASWIDITYO NEDWIKA

HAM

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

15 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

42 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

47 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

48 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

53 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

55 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya