Polisi Penganiaya Pencuri Semangka Jalani Sidang Etik  

Reporter

Editor

Kamis, 21 Januari 2010 08:31 WIB

TEMPO Interaktif, Kediri - Satuan Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Jawa Timur akan menggelar sidang etika terhadap Ajun Inspektur Dua Marwan siang ini. Anggota polisi itu didakwa melakukan penganiayaan terhadap dua pencuri semangka Basar Suyanto dan Kholil di Kediri.

Sri Widayati, 32 tahun, adik ipar Basar Suyanto mengatakan dirinya menerima surat panggilan dari Propam Polda sebagai saksi dalam sidang etik dengan terdakwa Aipda Marwan. Pegawai Rumah Sakit Bhayangkara Kediri itu akan dimintai keterangan seputar penganiayaan yang menimpa Basar Suyanto usai terpergok mencuri satu buah semangka di ladang milik keluarga Aipda Marwan 21 September 2009 silam. "Pagi ini saya akan ke Polda sebagai saksi," kata Sri kepada Tempo, Kamis (21/1).

Sebelumnya Sri telah dimintai keterangan oleh petugas Propam untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan. Sri ditetapkan sebagai saksi yang mengetahui dugaan penganiayaan Aipda Marwan terhadap Basar dan berperan merawat serta memberikan obat kepada kakak iparnya tersebut. Dengan bersusah payah Sri berusaha mengirimkan obat sakit kepala, nyeri, dan sesak nafas kepada Basar yang kala itu meringkuk di sel tahanan Kepolisian Sektor Mojoroto. "Saya melihat sendiri kondisi Mas Basar yang babak belur," katanya.

Meski hanya sebagai saksi, Sri berharap sidang tersebut bisa segera selesai dan menuntaskan perkara ini. Sebab usai putusan bebas yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Kota Kediri kepada Basar dan Kholil, keluarga menyatakan ikhlas menerima perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan Aipda Marwan.

Sementara itu keluarga Basar Suyanto menyambut gembira rencana persidangan tersebut. Mereka berharap mendapat keadilan atas penganiayaan yang menimpa Basar dan Kholil. Apalagi Kejaksaan Negeri Kediri telah memutuskan untuk tidak mengungkap penganiayaan tersebut dengan dalih di luar materi perkara yakni pencurian. "Mudah-mudahan ada hukuman buat Pak Marwan," kata Jumasih, 16, anak sulung Basar Suyanto.

Advertising
Advertising

Menurut dia, ayahnya telah berangkat ke Polda pagi tadi bersama Kholil. Keduanya menerima panggilan sidang oleh Propam Polda dalam sidang etik yang dilakukan siang nanti.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

17 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

33 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

39 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya