Protes Upah Minimum, Buruh Temui Gubernur Nusa Tenggara Barat

Reporter

Editor

Rabu, 20 Januari 2010 14:33 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram - Belasan pengurus Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Nusa Tenggara Barat (SPSI NTB) dipimpin ketuanya, Yustinus Habur, menemui Gubernur NTB Muhammad Zainul Madjdi, Selasa (20/1) siang. Dalam pertemuan tertutup tersebut, menurut Yustinus, mereka mempertanyakan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang hanya Rp 890.775 atau naik tujuh persen dari tahun 2009 sebesar Rp 832.500. Padahal Dewan Pengupahan Daerah menetapkan naik 10 persen menjadi Rp 915.750.

Menurut Yustinus, seluruh anggota SPSI se-NTB yang jumlahnya mencapai 35 ribu orang akan melakukan unjuk rasa apabila tidak diperoleh keputusan yang memuaskan pekerja. Sebelumnya, ketua Konfederasi SPSI Kabupaten Lombok Tengah Lalu Wirekarma mengemukakan rencana aksinya tersebut sebelum pertemuan dimulai. "Kami meminta penetapan gubernur tersebut ditinjau ulang. Kalau tidak ya turun jalan. Karena ini prinsip," ucap dia kepada Tempo.

Sebab, para pengusaha dianggap mampu dan kebutuhan hidup layak untuk daerah Kabupaten Lombok Tengah yang terendah mencapai Rp 1,013 juta dan yang tertinggi di Bima Rp1,907 juta. "Penetapan gubernur yang rendah tersebut mempengaruhi penetapan upah oleh perusahaan," kata Yustinus kepada Tempo, sewaktu jeda karena Gubernur NTB Muhammad Zainul Madjdi melaksanakan Salat Zuhur.

Zainul Madjdi seperti dikutip para pengurus SPSI menyebutkan bahwa ia juga memikirkan kemampuan pengusaha kecil agar tidak gulung tikar karena tingginya UMP. "Kata gubernur, kalau hanya cari nama lebih populer, saya naikkan 25 persen," ujar Yustinus mengutipnya.

Selesai jeda, Lalu Wirekarma mempertanyakan penetapan Gubernur NTB tertanggal 7 Januari 2010 yang tidak sesuai usulan. Sebaliknya Zainul mengaku kaget baru menerima usulan penetapan UMP tersebut akhir Desember 2009. Padahal surat usulannya 31 Oktober. Semestinya 60 hari setelah usulan sudah ditandatangani. "Penetapan UMP itu untuk penyusunan budget perusahaan di akhir tahun," ucap dia.

Untuk selanjutnya, Wirekarma mengutip Zainul menjanjikan akan menerima masukan SPSI dan akan berdialog terlebih dahulu sebelum menetapkan UMP. Mereka juga akan menerbitkan edaran ke bupati dan wali kota agar di setiap daerah dibentuk Dewan Pengupahan Daerah. "Kita tunggu realisasi janjinya," kata Wirekarma.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

1 menit lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

7 menit lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

12 menit lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Preview Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024

17 menit lalu

Preview Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024

Duel timnas U-23 Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 akan digelar Kamis malam WIB, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

20 menit lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

25 menit lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Anak Kedua Seleksi Timnas U-16, Darius Sinathrya: Apapun Hasilnya Tetap Bangga

26 menit lalu

Anak Kedua Seleksi Timnas U-16, Darius Sinathrya: Apapun Hasilnya Tetap Bangga

Anak kedua Darius Sinathrya dan Donna Agnesia, Diego memenuhi panggilan seleksi Timnas Indonesia U-16 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangan Lanjutkan Kasus Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

30 menit lalu

Kapolri Pertimbangan Lanjutkan Kasus Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

33 menit lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

36 menit lalu

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.

Baca Selengkapnya