TEMPO Interaktif, Semarang - Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah pada 2010 mentarget lahan hutan seluas 647 ribu hektare yang ada di wilayahnya bisa ditanami pohon seluruhnya.
"2010, Jawa Tengah mentarget bisa mencapai program hutan hijau," kata Kepala Dinas Kehutanan Jawa Tengah, Sri Puryono, di Semarang, Senin (28/12). Lahan hutan yang selama ini kosong atau gundul ditarget sudah tidak ada lagi.
Hingga akhir Desember ini, kata Sri, lahan hutan di Jawa Tengah yang gundul dan masuk kategori kritis tinggal 3 ribu hektare. Lahan itu masuk dalam program penyelesaian penanaman pohon yang akan dilakukan tahun depan.
Pada 2010, luas lahan hutan yang harus ditanami pohon lebih sedikit dibandingkan 2009. Selama 2009 ini, Dinas Kehutanan sudah menyelesaikan penanaman pohon seluas 18 ribu hektare.
Penanaman pohon itu dilakukan bersama dengan berbagai pihak, mulai dari kelompok masyarakat, para pengusaha, perguruan tinggi, dan lain-lain. "Selama 2009 saja telah terkumpul bantuan sebanyak 44 juta batang pohon hasil dari sumbangan para pengusaha di Jawa Tengah," ungkapnya.
Pohon tersebut bermacam-macam, seperti jati, mahoni, sengon, sonokeling, windi, dan suren. Dana penanaman pohon selama 2009 menghabiskan dana senilai Rp 2 miliar. Sedangkan pada 2010, dana yang tersedia untuk program hutan hijau mencapai Rp 3 miliar.
Sri melanjutkan, beberapa tahun lalu telah terjadi kerusakan akibat penjarahan yang dilakukan masyarakat. Puncak kerusakan hutan di Jawa Tengah terjadi pada 1998, yakni mencapai 180 hektare.
Kerusakan hutan paling parah terjadi pada saat bergulirnya era reformasi 1998. "Negara mengalami kerugian Rp 147 miliar," ujar Sri Puryono. Secara perlahan, Perhutani melakukan penghijauan di lahan yang kritis tersebut.
ROFIUDDIN