Propam Segera Periksa Anggota Polres Probolinggo

Reporter

Editor

Jumat, 11 Desember 2009 21:23 WIB

TEMPO Interaktif, Probolinggo -Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Resor Probolinggo akan memeriksa Brigadir Satu In. Pemeriksaan dilakukan menyusul peristiwa tertembaknya Slamet, warga Desa Palang Besi, pelaku perjudian dadu dalam penggerebekan yang dilakukan Jum’at dini hari (11/12). Akibat tembakan itu, Slamet terluka.

Kepala Polres Probolinggo, Ajun Komisaris Besar Ai Afiandi kepada wartawan mengatakan, satu orang polisi akan diperiksa terkait dengan peristiwa penggerebekan yang memakan korban luka cukup serius di beberapa bagian tubuhnya.

Menurut Ai, tertembaknya Slamet ini lantaran peluru nyasar dari senjata anggotanya. Dia menceritakan, ada lima orang anggota yang melakukan penggerebekan.
Suasana sekitar tempat penggerebekan saat itu agak gelap. Sebelum penggerebekan ada tembakan peringatan sebanyak empat kali. Tembakan peringatan tersebut tampaknya membuat para penjudi panik hingga berlarian. Dalam suasa panik tersebut, In tertabrak salah satu penggerebek hingga jatuh dan senjatanya meletus. Letusan senjata itu ternyata mengenai korban.

Berkaitan dengan luka lainnya di beberapa bagian tubuh korban, Ai mengatakan masih menunggu laporan dari Propam.

Seperti diberitakan penggerebekan kalangan judi dadu di Kecamatan Lumbang mengakibatkan Slamet mengalami luka cukup serius. Ditemukan benda asing yang bersarang di bagian kepala korban, tiga jari kaki luka terputus. Sedang muka atau wajah korban mengalami bengkak-bengkak.

Dalam penggerebekan di lahan milik Lasmini ini, polisi juga menangkap Sutono, bandar judi dadu itu. Sebelum melakukuan penggerebekan tersebut, polisi sebenarnya telah melakukan tembakan peringatan sebanyak empat kali.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

17 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

33 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

39 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya