20 Tahun Lagi Tak Ada Harimau Sumatera

Reporter

Editor

Selasa, 8 Desember 2009 14:39 WIB

Harimau Sumatera/TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO Interaktif, Jambi - Bila tidak ada langkah tepat dan keseriusan semua pihak dalam upaya pelestarian Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), tidak tertutup kemungkinan dalam jangka waktu 20-30 tahun ke depan binatang langka dan dilindungi ini punah, menyusul nasib saudaranya Harimau Jawa dan Harimau Bali.

"Saya prediksikan 20-30 tahun ke depan Harimau Sumatera akan punah, jika tidak ada langkah konkret dan kesungguhan semua pihak untuk berupaya melestarikannya", kata Horiyo T. Wibisono, Koordinator Forum Harimau Kita, pada saat pembekalannya pada acara Workshop Regional Harimau Sumatera, di Jambi, Selasa (8/12).

Menurut Hariyo, jumlah Harimau Sumatera saat ini diperkirakan hanya tersisa 500 ekor saja, yang tersebar di kawasan Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Sebelat, Way Kambas, Berbak, Bukit Barisan Selatan, dan dua suaka margasatwa Kerumutan dan Rimbang, serta di luar ketujuh kawasan hutan konservasi tersebut.

Jumlah Harimau Sumatera terus mengalami penurunan akibat aksi perburuan liar dan pembabatan hutan yang tidak berbasis ekosistem.

Permasalahan baru yang dianggap ikut berperan mengurangi keberadaan Harimau Sumatera berdasarkan pengakuan peserta workshop, yakni semakin seringnya aksi perburuan babi hutan.

Dobran, salah seorang peserta workshop warga Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, memohon agar aktivitas Perbakin dilarang di kawasan hutan yang ada di daerahnya.

"Saya pikir perlu dicermati, karena semakin berkurangnya babi hutan juga merupakan penyebab semakin berkurangnya jumlah populasi Harimau Sumatera, serta akan menimbulkan konflik dengan manusia," ujarnya.

Acara workshop yang diselenggarakan dalam dua hari itu diikuti berbagai lembaga swadaya masyarakat, kalangan pengusaha, pemerintah daerah se-Sumatera dan Jakarta serta beberapa delegasi dari negara asing, seperti Jepang. Mereka akan melakukan diskusi untuk mencari solusi tepat dalam upaya pelestarian binatang langka ini.

Hary Santoso, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Departemen Kehutanan RI, mengatakan pemerintah, khususnya Kabinet Bersatu, telah mentargetkan pada masa lima tahun ke depan akan berupaya meningkatkan sebesar tiga persen jumlah populasi Harimau Sumatera atau minimal mempertahankan jumlah yang ada saat ini.

Menurut Hary, berdasarkan data sepanjang tahun 1998-2002, sedikitnya 250 ekor Harimau Sumatera terbunuh atau dikeluarkan dari habitatnya. Konflik antara harimau dengan manusia pada tahun 1078-1999 mencapai 146 kasus dan pada kurun waktu 2000-2004 sedikitnya 38 warga terbunuh oleh harimau.

Data yang lebih mencengangkan lagi, dalam kurun waktu 20 tahun antara 1973-1993, sedikitnya 8.891 kilogram tulang harimau dijual ke Korea Selatan, 40 persen di antaranya berasal dari Indonesia.

Sementara itu, Didy Wurjanto, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi, menyatakan jumlah Harimau Sumatera di daerahnya saat ini diperkirakan hanya tersisa 20-30 ekor saja.

Akibat semakin terjepitnya kehidupan binatang ini, pada sekitar Januari lalu sekurangnya 10 warga di kawasan Kabupaten Muarojambi tewad diterkam binatang buas itu.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.

Baca Selengkapnya

Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

27 Mei 2017

Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.

Baca Selengkapnya

Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

27 Mei 2017

Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

27 Mei 2017

Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.

Baca Selengkapnya

Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

24 Mei 2017

Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.

Baca Selengkapnya

Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

24 Mei 2017

Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Baca Selengkapnya

Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

3 Mei 2017

Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.

Baca Selengkapnya

Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

31 Maret 2017

Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).

Baca Selengkapnya

Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

31 Juli 2016

Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.

Baca Selengkapnya

Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

12 Juni 2016

Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.

Baca Selengkapnya