Din Syamsudin : Abolisi Upaya Rekonsiliasi yang Tepat

Reporter

Editor

Jumat, 10 Oktober 2003 10:41 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemberian abolisi (pembatalan tuntutan hukum) terhadap kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yayasan-yayasan yang dipimpin mantan Presiden Soeharto oleh Presiden Megawati Sukarnoputri dinilai Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin merupakan upaya rekonsiliasi. Ia menilai upaya itu sebagai hal yang baik dan tepat.

Pernyataan Din itu disampaikannya kepada wartawan yang mencegatnya ketika ia hendak menjenguk HM Soeharto yang terbaring sakit di ruang 604 Lt. 6 Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan, Minggu (23/12) petang. Din datang bersama istri dan tiga anak lelakinya melalui pintu belakang RSPP sekitar pukul 18.05 Wib.

Ia menilai pemberian abolisi tepat, karena secara keagamaan dan kemanusiaan sebagai hal yang baik. Islam sendiri, kata Din, mempunyai ajaran yang kuat untuk saling memaafkan. "Apalagi ini dalam suasana Idul Fitri," kata Din yang petang itu mengenakan stelan batik hijau dan celana hitam. Bahkan upaya rekonsiliasi itu, kata Din, tidak saja terpaku pada kasus-kasus Soeharto. Kasus-kasus jauh sebelum itu (kasus KKN Soeharto, red) ada baiknya diupayakan untuk islah.

Tidak takut dicap kroni Orde Baru? Din tegas menjwab, ia tidak pernah peduli dengan sebutan itu sejak dahulu. Dukungan pemberian abolisi itu, kata Din, merupakan pendapatnya pribadi. PP Muhammadiyah, katanya, belum mengeluarkan statemen untuk menanggapi hal itu.

Besok atau lusa, kata Din, Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Ma'arif juga akan datang ke RSPP untuk menjenguk Soeharto. Ia mengaku tidak mengetahui dan menguasai status pemberian abolisi dari segi hukum. "Saya bukan ahli hukum, sehingga saya tidak mengetahui bagaimana menurutnya. Memang hukum tidak pandang bulu, namun dalam kasus itu, dilihat dari segi agama dan kemanusiaan, abolisi sebagai sesutu yang tepat," kata Din.

Memaafkan, kata Din menegaskan berkali-kali, merupakan hal yang dianjurkan oleh Islam. Sedangkan pertimbangan segi kemanusiaan, menurutnya wajar karena Soeharto kini sedang sakit.

Advertising
Advertising

Ia mengaku datang ke RSPP atas inisiatifnya sendiri, selain atas permintaan PP Muhammadiyah untuk mengawali menjenguk Soeharto yang sakit sejak Senin (17,12) malam akibat serangan pneumonia (radang paru-paru). Para petinggi PP Muhammadiyah, katanya, akan menyusul kemudian.

"Saya pikir di sini tidak ada orang," kata Din tersenyum sambil memasuki kortidor RSPP menuju lift. Din tidak melalui pintu belakang, karena tahu di bagian depan RSPP banyak wartawan yang menunggu siapa saja para petinggi yang menjenguk Sohearto. Din sempat bingung pintu lift mana yang harus dimasuki menuju kamar Soeharto dirawat. (Bagja Hidayat)

Berita terkait

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

4 menit lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 jam lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

2 jam lalu

KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

2 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Profil Eko Patrio yang Disiapkan PAN Jadi Menteri did Kabinet Prabowo

Nama komedian Eko Patrio disebut oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Ahad, 5 Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

4 jam lalu

Kecelakaan Mobil Polisi Tabrak Mikrobus di Tol MBZ, Pengemudi Diduga Mengantuk

Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan di Tol MBZ itu langsung diamankan di Induk PJR Jakarta-Cikampek.

Baca Selengkapnya

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

4 jam lalu

Skema Pemeringkatan Universitas Versi Times Diubah, UI Masih Bisa Naikkan Peringkat

Universitas Indonesia atau UI masih menjaga posisi bergengsi dalam pemeringkatan kampus versi Times Higher Education. Berikut hasilnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

4 jam lalu

Saran Dokter untuk Jaga Kesehatan Kulit saat Cuaca Panas

Berikut saran spesialis kulit untuk menjaga kesehatan kulit di tengah cuaca panas seperti belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

4 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya