Ratusan Kapal Pencari Ikan Tak Punya Izin

Reporter

Editor

Jumat, 20 November 2009 18:28 WIB

TEMPO Interaktif, MALANG - Sebanyak 467 atau 97,29 persen dari 480 kapal pencari ikan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pondok Dadap di Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, tidak mempunyai surat izin kapal pengangkut ikan atau SIKPI. ”Selain tidak memiliki SIKPI, banyak kapal yang tak mengantongi surat izin penangkapan ikan atau SIPI,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang Endang Retnowati, Jumat (20/11).

Menurut dia, kapal-kapal itu beroperasi secara ilegal sehingga dapat ditangkap petugas patroli kapal di tengah laut. Rata-rata nelayan melaut sejauh 10 mil atau 16 kilometer dari lepas pantai.

Mayoritas pemilik kapal memang malas mengurus izin. Padahal, kebanyakan kapal berbobot antara lima sampai 10 GT (gross tone) yang pengurusan izinnya harus ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan ditujukan ke syahbandar di Surabaya. Sedangkan pengurusan izin untuk kapal berbobot di bawah 5 GT menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Malang.

“Kami sudah imbau berkali-kali, tapi tetap saja banyak kapal yang belum mengantongi izin. Kami tak punya kewenangan untuk menindaknya karena mayoritas kapal itu berbobot di atas 5 GT,” ujarnya pula.
Selain mengimbau, pada 2008 Dinas Kelautan pernah membantu menguruskan SIKPI dan SIPI untuk 63 kapal. Namun hanya 13 kapal yang mendapatkan izin. Dinas Kelautan sudah meminta klarifikasi ke Surabaya, tapi hingga sekarang tak ditanggapi.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Malang sedang menggiatkan pembangunan Sendangbiru yang sudah dimulai sejak sekitar 30 tahun silam. Fokus pengembangan pembangunan sekarang (tahap ketiga) diarahkan mengubah status dan kaliber PPP Pondok Dadap menjadi menjadi pelabuhan perikanan berskala nasional atau PPP Nusantara. Pembangunan sejumlah fasilitas utama dan pendukung terus digiatkan, dengan dibantu Pemerintah Pusat lewat anggaran pendapatan dan belanja negara.

Pembangunan tahap pertama mencakup kurun 1980-1987 dengan dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Malang dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pembangunan tahap kedua (1989-1990) dibiayai Asian Development Bank. ABDI PURMONO.

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

7 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

10 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

10 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

14 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

15 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

21 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

33 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

43 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

45 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya