Presiden Gelar Rapat Bahas Krisis Listrik

Reporter

Editor

Selasa, 17 November 2009 13:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil sejumlah menteri dan pejabat terkait untuk membahas masalah listrik.

Diantaranya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh, Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara Fachmi Mochtar dan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo.

"Hari ini saya minta untuk datang di kantor saya, untuk merumuskan langkah-langkah cepat dan tepat terhadap permasalahan yang kita hadapi yaitu kelistrikan di tanah air dan lebih khusus lagi di DKI Jakarta," kata presiden sebelum memulai rapat di kantornya, Selasa (17/11).

Presiden menyatakan, peran listrik sangat penting bagi perekonomian juga bagi kehidupan masyarakat. Karena krisis yang terjadi 11 tahun lalu, kita terlambat untuk menambah daya listrik, membagun pembangkit listrik serta sistem distribusinya.

"Ketika ekonomi pulih kembali sejak lima tahun yang lalu makin terasa listrik ini sangat kurang," katanya Untuk mengatasinya, pemerintah telah melakukan beberapa crash programme dengan proyek 10 ribu megawatt.

Sementara itu, keperluan di daerah-daerah akan listrik yang juga tumbuh pesat, presiden meminta menteri terkait, PLN dan para gubernur bekerja bersama menambah pembangkit listrik.

Presiden menetapkan listrik akan menjadi prioritas utama untuk pembangunan lima tahun mendatang. Diantaranya, dari sisi perencanaan, koordinasi dan pembiayaan agar kedepan lebih efektif lagi. "Saya masih melihat banyak hal yang tidak pas menyangkut sinergi, sinkronisasi dan koordinasi," katanya.

Menurut presiden, ia sering mendengar respon yang kurang cepat dari keinginan berbagai daerah. Ia juga melihat beberapa daerah juga kurang cekatan di dalam melakukan langkah-langkah yang serius untuk mengatasi persoalan listrik ini.

Langkah awal yang harus dilakukan, daerah harus menghitung kebutuhan listriknya. Sortage atau kekuranganya, itu yang harus segera ditutup dalam waktu dekat ini. Setelah itu baru lima dibicarakan kebutuhan lima tahun mendatang untuk menopang pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

Dalam hal ini tentu kemampuan PLN terbatas. Presiden berharap ada pihak lain yang akan masuk dengan regulasi dan kebijakan yang tepat.

Lebih lanjut, ia juga berharap PLN menjalankan bisnisnya dengan benar dan bersih. "Bisnis PLN adalah bisnis besar yang melibatkan triliunan rupiah harus menunjukkan governance yang baik, tidak boleh ada yang aneh-aneh," katanya.

GUNANTO ES

Advertising
Advertising

Berita terkait

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

13 Januari 2024

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

Viral video warga diminta PLN bayar Rp 11 juta karena minta tiang listrik di tanahnya dipindah. Sebenarnya bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

5 November 2023

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

Berikut ciri-ciri petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) palsu, hati-hati jangan sampai tertipu.

Baca Selengkapnya

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

24 April 2023

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

PT PLN (Persero) membuka berbagai peluang kerja sama untuk mengembangkan teknologi pembangkit panas bumi.

Baca Selengkapnya

Krisis Listrik Parah, Presiden Afrika Selatan Absen dari Forum Ekonomi Dunia

16 Januari 2023

Krisis Listrik Parah, Presiden Afrika Selatan Absen dari Forum Ekonomi Dunia

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa tidak akan menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos. Alasannya?

Baca Selengkapnya

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

25 Desember 2022

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

Hingga November 2022, PLN mencatat penjualan listrik kumulatif mencapai 250,4 terawatt hour (TWh).

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

29 November 2022

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

24 November 2022

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

PLN telah membelanjakan anggaran Rp 200 triliun untuk membeli produk lokal dari total alokasi Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan

9 November 2022

Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan

PLN akan mempercepat pensiun dini PLTU batu bara dan menggantikannya dengan pembangkit EBT.

Baca Selengkapnya

PLN Targetkan Pasokan Listrik untuk Kereta Cepat Selesai Juni 2023

14 Oktober 2022

PLN Targetkan Pasokan Listrik untuk Kereta Cepat Selesai Juni 2023

PLN sedang merampungkan pasokan traksi tegangan tinggi 150 KV, empat pasokan stasiun, dan satu depo tegangan menengah di lintasan kereta cepat.

Baca Selengkapnya

Pembangkit Batu Bara di Eropa Kerek HBA Awal Oktober jadi USD 330,97 per Ton

4 Oktober 2022

Pembangkit Batu Bara di Eropa Kerek HBA Awal Oktober jadi USD 330,97 per Ton

Pengoperasian kembali pembangkit batu bara di sebagian negara Eropa turut mengerek permintaan batu bara global.

Baca Selengkapnya