Pemerintah Minta DPR Percepat Pembuatan Undang-undang

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 17:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah meminta DPR agar dapat mempercepat pelaksanaan pembuatan undang- undang. Sebab dalam pembentukan undang-undang kedudukan dewan lebih kuat dari Presiden. Demikian salah satu poin pembicaraan dalam rapat konsultasi pemerintah-DPR, Rabu (29/1), di Istana Negara, Jakarta. Permintaan pemerintahan itu berkaitan dengan upaya saling melengkapi dan saling memperbaiki kinerja kedua lembaga tersebut. Menurut Ketua DPR Akbar Tanjung, dalam kesempatan jumpa pers usai rapat konsultasi pihaknya juga sudah merespon permintaan pemerintah itu. DPR sudah mengirimkan 11 rancangan undang-undang untuk dibahas bersama pemerintah. Dia menyebutkan rancangan tersebut antara lain tentang sistem pendidikan nasional, lembaga kepresidenan, perubahan undang-undang Mahkamah Agung, serta kejaksaan agung. Yang semua itu memang membutuhkan pembahasan dalam waktu singkat, kata dia. Dalam rapat konsultasi juga disepakati soal tindaklanjut dari penanganan pulau-pulau terluar di wilayah Indonesia. Hal ini menindaklanjuti kekalahan Indonesia dalam rebutan kepemilikan Kepulauan Sipadan dan Ligitan dari Malaysia di Mahkamah Internasional. Kedua lembaga itu menyepakati untuk membahas sebuah rancangan undang-undang mengenai batas wilayah Indonesia. "Itu juga menjadi suatu urgensi kita bersama sebagai bangsa, kata Presiden Megawati Sukarnoputri dalam kesempatan yang sama. Sedangkan dua poin yang juga turut diagendakan yaitu menyangkut perkembangan Provinsi Aceh dan Papua. Pemerintah mengusulkan adanya pemikiran ulang terhadap undang-undang otonomi dan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Hal ini, kata Presiden, mengingat masih banyaknya kendala implementasi di lapangan, terutama berkaitan dengan hubungan provinsi dengan kabupaten atau kota. Mengenai masalah itu, DPR meminta pemerintah untuk secara nyata dan proaktif mensosialisasikan isi perjanjian damai di Aceh. Begitu pula dengan adanya zona damai seperti. Sedangkan untuk Papua, parlemen mendukung pelaksanaan otonomi khusus termasuk keberadaan Majelis Rakyat Papua yang sudah disebutkan dalam undang-undang otonominya. Tapi semangat itu tetap dalanm Negara Kesatuan Republik Indonesia, kata Akbar. Masalah lain yang sempat dibahas dalam rapat mengenai pemekaran wilayah. Pemerintah berkeinginan agar proses pemekaran wilayah yang saat ini begitu banyak dapat dipertimbangkan. Setidaknya harus ada pembahasan keterkaitan pemekaran wilayah dengan persiapan sistem pada pemilu 2004. Rapat konsultasi ini merupakan yang keempat kalinya. Dalam kesempatan ini, Presiden maupun DPR sama-sama menyepakati rapat tersebut sangat penting artinya sehingga tetap dilanjutkan untuk memperbaiki kinerja masing-masing lembaga. Rapat konsultasi berikutnya akan dilaksanakan di DPR. (Dede Ariwibowo-Tempo News Room)

Berita terkait

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

5 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

12 menit lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

14 menit lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

35 menit lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

42 menit lalu

Bersiap Hadapi Real Madrid di Leg 2 Semifinal Liga Champions, Begini Kondisi Skuad Bayern Munchen

Bek Bayern Munchen Raphael Guerreiro diragukan tampil pada pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions melawan Real Madrid pada Rabu nanti.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

49 menit lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

52 menit lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

54 menit lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Hammersonic 2024 Malam Ini: Profil Atreyu yang Mengusung Metalcore

1 jam lalu

Hammersonic 2024 Malam Ini: Profil Atreyu yang Mengusung Metalcore

Atreyu merupakan band metal legendaris asal California Selatan. Mereka akan tampil pada hari kedua Festival Hammersonic 2024 malam ini.

Baca Selengkapnya

NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu

1 jam lalu

NMC Deklarasikan Dukungan untuk Nikson Cagub Gubsu

Nikson Nababan merupakan simbol perubahan. Selain itu, sebagai perwujudan dari konsep pluralisme Sumatera Utara. Dia juga dipandang sebagai pemimpin yang berasal dari kalangan rakyat dan mengalami proses dari bawah.

Baca Selengkapnya