TEMPO Interaktif, Jakarta:Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia memandang perlu untuk melihat dari dekat permasalahan yang dihadapi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Malaysia. Ketua DPR Akbar Tandjung mengungkapkan hal itu kepada wartawan, Rabu (30/1) di Gedung MPR/DPR, Jakarta, seusai menerima Menteri Perdagangan Singapura. Akbar mengungkapkan telah menerima masukan dari sejumlah anggota dewan soal permasalahan yang dihadapi para TKI di Malaysia. ”Saya kira ini penting sekali untuk menjadi perhatian kita, karena jumlahnya kan sangat besar,” kata Akbar merujuk pada jumlah TKI yang ada di Malaysia. Meski dirinya mengaku menghormati keputusan pemerintah Malaysia untuk memulangkan 450 ribu TKI, namun Akbar mengharapkan agar pemerintah Malaysia tidak se-drastis itu dalam menerapkan kebijakan tersebut. ”Kan itu bisa mempengaruhi bagaimana mereka ke depannya,” kata dia. Oleh karena permasalahan itu, Akbar juga mengungkapkan, perlunya Presiden atau Wakil Presiden untuk berkomunikasi dengan pemerintah di Malaysia. Kepada tamunya Akbar juga mengungkapkan persoalan yang tengah di hadapi pemerintah dalam hal TKI. ”Saya katakan ini akan menjadi problem kita. Berat ini karena 450 ribu TKI [itu] kembali. Sedangkan di dalam negeri sendiri, pertumbuhan angkatan kerja per tahunnya sekitar 2 juta orang,” ujarnya. (Zacharias Wuragil – Tempo News Room)