Pemerintah Dinilai Tak Serius Dalam Penegakan Hak Asasi Manusia

Reporter

Editor

Senin, 12 Oktober 2009 15:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komitmen pemerintah dalam penegakan hak asasi manusia dinilai belum serius. Buktinya dari 103 program utama dalam rancangan aksi nasional Hak Asasi Manusia dan rencana pembangunan jangka panjang menengah nasional dalam bidang Hak Asasi Manusia 2004-2009, hanya terlaksana 56 program atau 54,6%.

"Kepemimpinan nasional 2004-2009 tidak cukup menampilkan performa memuaskan, komitmennya kepada HAM normatif," ujar Bonar Tigor Naipospos wakil ketua Setara Institute saat konferensi pers di Hotel Century Jakarta, Senin (12/10). Menurut dia 56 program yang terlaksana mayoritas hanya program internal departemen. Sebagian lagi program penerapan standar norma Hak Asasi Manusia bidang ekonomi, sosial dan budaya (ekosob) dengan kualitas minimim.

Lemahnya kinerja pemerintah dalam penegakan Hak Asasi Manusia disebabkan oleh kemauan politik yang rendah, minimnya dukungan birokrasi lintas departemen dan pemerintah daerah, perencanaan tidak disertai penganggaran dan ketidakmampuan pelaksana rencana aksi nasional Hak Asasi Manusia di daerah.

Untuk pemerintahan kedepan, Setara institute mengusulkan tujuh itu utama penegakan Hak Asasi Manusia. Yaitu jaminan kebebasan berekspresi, penghapusan hukuman mati, jaminan kebebasan beragama/berkeyakinan, pemutusan pelembagaan impunitas dan penyelesaian pelanggaran Hak Asasi Manusia masa lalu, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi bagi Aceh dan pencabutan Qanun Jinayat, jaminan kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan dan akses modal bagi masyarakat miskin serta legislasi populis bagi penegakan Hak Asasi Manusia. "Kepemimpinan nasional baru diharapkan mengadopsi tujuh prioritas utama HAM itu kedalam agenda 2009-2014," ujar Bonar.

Setara menilai pemerintah gagal memuluskan kebebasan berekspresi di negeri ini. Contohnya adalah masih gencarnya kriminalisasi terhadap pers atau pekerja media. "UU Pers tidak mampu menangkal jerat kriminalisasi KUHP terhadap pekerja media yang dituduh mencemarkan nama baik," ujarnya. Setara juga mengkritik masih tersisanya beberapa tahanan politik di Aceh, Papua dan Ambon.

Kekerasan yang menimpa Ahmadiyah beberapa waktu lalu juga dianggap bukti kegagalan pemerintah dalam menjamin kebebasan beragama. "Lebih dari dua tahun terakhir pengungsi Ahmadiyah di Nusa Tenggara Barat tidak memperoleh hak asasinya untuk menjalankan keyakinan, begitu juga dengan jaminan hak hidup yang layak," ujar Bonar.

Tidak seriusnya pemerintah dalam penegakan Hak Asasi Manusia juga terlihat dari penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang tidak maksimal. Kasus Trisakti, Semanggi I dan II serta Wamena6-Wasior sampai sekarang masih stagnan. "Pemerintah atau kejaksaan menolak meneruskan kasus ini karena dianggap kurang lengkap, ini kan membuat kita mempertanyakan political will pemerintah," kata Bonar.

Setara merekomendasikan agar penyusunan Ranham lebih baik dan komprehensif. Didukung oleh politik anggaran yang serius ditingkat pusat dan daerah. "Dan komnas Hak Asasi Manusia juga harus diperkuat misalnya dengan pemberian hak penyidikan dan penuntutan," kata Hendardi Ketua Setara ditempat yang sama. "Harus ada amandemen Undang Undang Hak Asasi Manusia dan Undang Undang Pengadilan Hak Asasi Manusia"

TITIS SETIANINGTYAS
HAM

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

6 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

11 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

39 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

44 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

45 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

49 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

52 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

58 hari lalu

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya