Kereta Api Juga Berpakaian Batik  

Reporter

Editor

Jumat, 2 Oktober 2009 13:59 WIB

ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO Interaktif, Surakarta - Pemandangan di Stasiun Purwosari Solo terlihat lain dibanding hari biasa, Jumat (02/10). Pegawai PT Kereta Api uang ditugaskan di stasiun tersebut biasanya dapat dikenali dengan mudah dari seragamnya yang berwarna biru. Namun Jumat itu mereka mengenaikan pakaian batik selama bekerja.

Bukan hanya petugas, pedagang yang berjualan di dalam lokasi stasiun semua juga mengenakan batik. Menurut para pedagang, petugas stasiun telah menginstruksikan agar semua yang bekerja di areal stasiun mengenakan pakaian batik selama Jumat hingga Sabtu ini.

Petugas Stasiun Purwosari tidak main-main. Instruksi tersebut juga diberikan kepada kereta api feeder (langsir) Senja Bengawan jurusan Solo hingga Wonogiri. Kereta api yang mengangkut dua gerbong tersebut juga diwajibkan "berpakaian" batik untuk menyambut pengukuhan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO).

Tentu saja para petugas stasiun harus konsekuen dengan perintahnya tersebut. Mereka menunggu kedatangan KA Senja Bengawan yang selalu datang pada pagi hari. Setelah KA tersebut datang, dilepaslah dua gerbong untuk dibawa ke Wonogiri. Lokomotif BB 30029 disambungkan ke dua gerbong tersebut untuk menariknya ke Wonogiri, sekitar 34 kilometer arah selatan Solo.

Sebelum berangkat, petugas stasiun bahu-membahu menyelubungkan kain batik ke salah satu gerbong. Memang tidak semua bagian dapat tertutup. Namun selubung tersebut cukup mampu menutupi warna orange biru khas gerbong kereta ekonomi. Untuk gerbong satunya, petugas menempelkan penutup berbahan vinyl ukuran besar yang diberi motif batik. Perlu waktu sekitar dua jam untuk menempel, sehingga kereta mengalami keterlambatan untuk berangkat.

Advertising
Advertising

Sepanjang perjalanan, kereta feeder tersebut mendapatkan perhatian dari masyarakat. Apalagi, kereta tersebut melewati rel yang melintas di tepi jalan protokol Kota Solo, Jalan Slamet Riyadi. Karena kereta terlambat berangkat, beberapa jalurnya ternyata telah dikuasai oleh puluhan becak yang terparkir. Suara klakson kereta cukup membuat abang becak yang pulas tertidur kaget, dan tergopoh-gopoh menyingkirkan becaknya.

"Kita turut menyambut pengukuhan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia," kata Jaka Mulyana, Kepala Harian Stasiun Purwosari Solo. Apalagi, tambahnya, Solo selama ini dikenal sebagai kota penghasil batik.

Menurutnya, hampir semua petugas stasiun mengenakan pakaian batik. "Kecuali Petugas Perjalanan Kereta Api," kata Jaka. Sebab, pakaian Pemimpin Perjalanan Kereta Api sudah terstandarisasi dan tidak oleh diubah.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

8 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

9 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

12 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

37 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

39 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

56 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya