Kapolri: Hingga Sekarang Jenis Bom Bali Belum Final

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 15:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Hingga saat ini, Kepolisian Republik Indonesia belum mendapatkan hasil akhir jenis bom yang meledak di Bali, 12 Oktober tahun lalu. Sementara, analisis jenis bom yang berkembang saat ini, Kapolri Dai Bachtiar melihatnya sebagai hasil analisis para ahli bom, bukannya hasil temuan polisi. Memang masalah jenis bom sampai sekarang belum final, kata Dai, dalam Rapat Kerja dengan Komisi Pertahanan DPR, di gedung DPR/MPR, Selasa (28/1). Dai mengungkapkan hal ini menjawab pertanyaan anggota Dewan mengenai jenis bom Bali yang hingga sekarang justru menjadi polemik berkepanjangan. Abdul Qadir Djaelani, anggota komisi ini, mempertanyakan jawaban tertulis Kapolri soal jenis bom yang mengatakan berdasarkan temuan di tempat kejadian perkara, bom yang meledak mengandung unsur TNT, Potassium Chlorat, dan RDX dalam jumlah yang kecil. Djaelani mempertanyakan temuan Polri yang dinilai berbeda dengan temuan Australian Police Force, yang diberitakan harian Sydney Morning Herald, beberapa waktu lalu. Menurut berita itu, bom yang meledak mengandung unsur C4 dan RDX. Unsur-unsur inilah yang membuat ledakan bom menjadi sedemikian besar dan menelan banyak korban. Menanggapi hal ini, Dai menyatakan bahwa para tersangka yang berhasil ditangkap tidak ada yang mengaku sebagai perakit bom. Hanya membawa bahan bom atau membawa bom, kata dia. Oleh karena itu, pihaknya baru akan melakukan rekonstruksi pembuatan bom setelah Dulmatin, orang yang disebut-sebut para tersangka sebagai perakit bom, dapat ditangkap. Ia juga membantah tuduhan sementara kalangan bahwa penolakan pihak polisi untuk melakukan rekonstruksi ini merupakan upaya menutupi rekayasa aparat. Saya tidak lakukan rekayasa sama sekali, kata dia. Sementara itu, berkenaan dengan pengembalian berkas Amrozi, salah satu tersangka bom Bali, oleh Kejaksaan Tinggi Bali kepada Polda Bali, Dai menyatakan pihaknya akan segera mengirimkannya kembali. Paling lambat tanggal 2 Februari, kata dia, dalam jawaban tertulisnya. Kapolri menolak anggapan bahwa pengembalian berkas ini karena adanya perbedaan jenis bom di berkas dengan jenis bom yang meledak di Bali. Kepala Badan Reserse dan Kriminalitas Mabes Polri, Komisaris Jendral Polisi Erwin Mappaseng, menguatkan keterangan atasannya, dan menyebut pengembalian berkas hanya merupakan masalah formalitas dan tidak substansial. Sebelum ini, Juru Bicara Badan Intelejen Nasional, Muchyar Yara, menyatakan pengembalian berkas itu karena Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri menemukan bom yang meledak di Bali berasal dari jenis ANFO (Ammonium Nitrat Fuel Oil). Hal ini sesuai dengan temuan BIN sejak awal. Padahal, dalam berkas Amrozi, polisi menuduh jenis bom yang digunakan oleh Amrozi adalah Potassium Chlorat. Menurut Yara, Amrozi tidak menggunakan bahan kimia itu untuk membuat bom. Menanggapi pernyataan Juru Bicara BIN, Dai justru balik bertanya. Itu suatu hal yang aneh kalau dikeluarkan kepada publik. Jadi, kalau seseorang membaca dan mengomentari seperti itu, ini kan tahu dari mana? Karena yang tahu penyidik saja, kata dia. Ditegaskan, jenis bom dalam berkas Amrozi yang akan segera dikirimkan ulang ke Kejati Bali tetap sama, yaitu Potassium Chlorat. Apa yang kita temukan, ya, itu! kata dia. Dalam rapat yang berlangsung sekitar 5,5 jam ini, Dai juga mengungkapkan bahwa polisi saat ini juga sedang mencari Azahari, seorang warga negara Malaysia. Berdasarkan informasi dari kepolisian Malaysia, Azahari diduga terkait dengan peledakan bom di Bali. Azahari sendiri adalah seorang pakar di bidang bahan peledak. Dalam kesempatan ini, Ketua Komisi I Ibrahim Ambong meminta agar Polri bisa segera menuntaskan kasus ini dengan menangkap Dulmatin. Dalam penanganan kasus ini, Polri sudah menangkap sekitar 29 orang tersangka. (Budi RizaTempo News Room)

Berita terkait

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

1 menit lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 menit lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

4 menit lalu

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

Airbnb mengumumkan 11 ikon yang dibuat ulang dari beberapa adegan paling populer dalam budaya pop.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut

7 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut

PPP mengklaim adanya ribuan perpindahan suara ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III.

Baca Selengkapnya

Gunakan Baju Warna Berikut untuk Mengatasi Cuaca Panas

12 menit lalu

Gunakan Baju Warna Berikut untuk Mengatasi Cuaca Panas

Warna putih adalah warna pakaian yang cocok digunakan di cuaca panas. Sebab, warna putih membuat tubuh tetap sejuk dan dapat mencegah suhu udara panas tinggi masuk di tubuh dengan lebih banyak.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

12 menit lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

19 menit lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Urban Forest Cipete: Jam Buka, Lokasi, dan Daya Tariknya

23 menit lalu

Urban Forest Cipete: Jam Buka, Lokasi, dan Daya Tariknya

Bagi Anda yang ingin healing atau sekadar duduk menikmati ruang terbuka di area Jakarta bisa datang ke Urban Forest Cipete. Ini rute dan jam bukanya.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

25 menit lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

26 menit lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya