Kejaksaan Akan Kejar Uang Rp 11 Triliun Milik Nasabah Century

Reporter

Editor

Rabu, 16 September 2009 18:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jaksa Agung Hendarman Supandji mengatakan akan mengejar pengembalian dana Rp 11 triliun yang ada di Hongkong yang terkait dengan pelarian dana nasabah Bank Century. "Kami akan mengejar pengembalian dana itu di luar negeri, " katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi Hukum DPR, Rabu (16/9).

Hal ini, kata dia, telah dibicarakan dengan PPATK. "Sementara dana itu diblokir oleh PPATK Hongkong," katanya. Penarikan dana itu, kata dia masih akan dibicarakan. "Kami akan melakukan mutual legal assistance dengan pemerintah Hongkong," katanya.

Dia melanjutkan, proses ini bukan kasus yang disidik kepolisian. Hendarman akan mengusut kemungkinan adanya dugaan suap dibalik pengeluaran dana talangan (bail out). "Kemungkinan ada suap dibalik keputusan itu dan terjadi pencucian uang," katanya. Dia mengakui pengeluaran dana talangan ini sesuatu yang tidak wajar. Dia beralasan penalangan itu hanya akan dilakukan jika kasus yang sistemik. "Itu hanya alasan pembenaran," ujarnya.

Kejaksaan masih mengincar dua petinggi Bank Century Rafat Ali Rizvi dan Hesham Al warraq yang dianggap sebagai otak penggelapan dana itu. Selain orang per orang, Kejaksaan juga akan menjerat secara koorporasi. "Jampidsus sudah mengeluarkan surat perintah penyelidikam," katanya, "Untuk mengetahui anatomi kasus ini."

EKO ARI WIBOWO

Advertising
Advertising

Berita terkait

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

30 Desember 2015

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

Putusan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang membebaskan terdakwa Wawan Indrawan bukan putusan haram.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

16 Maret 2015

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

Hadi Poernomo sudah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK.

Baca Selengkapnya

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

12 Desember 2014

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

Kasus tersebut sudah muncul sejak 2012.

Baca Selengkapnya

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

26 November 2014

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

KPK tak mau ambil pusing kalau saham BCA turun gara-gara disebut-sebut terlibat di kasus korupsi Hadi Poernomo.

Baca Selengkapnya

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

14 Oktober 2014

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

Di berkas peninjauan kembali, terpidana kasus cessie Bank Bali yang buron, Joko Tjandra, dituliskan status tersangka Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

14 Oktober 2014

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

Surat TPDI dibalas pada Juni 2014, yaitu KPK mengatakan akan mengambil sikap atas kasus ini. "Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan juga dari KPK."

Baca Selengkapnya

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

3 Oktober 2014

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

"Katanya Malinda Dee sudah sekitar dua-tiga hari dirawat di klinik akibat mengalami gangguan di payudaranya," kata Dominikus.

Baca Selengkapnya

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

30 September 2014

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

Selain membobol BJB, Yudi Setiawan juga terbukti menggangsir Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya lewat kredit fiktifnya.

Baca Selengkapnya

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

27 Mei 2014

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

KPK juga kedatangan pembesuk untuk bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan bekas Kepala Bappebti Syahrul R. Sampurnajaya.

Baca Selengkapnya

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

26 Mei 2014

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

Pekerjaan terdakwa bukan sebagai analis kredit, melainkan
sebagai staf pemasaran.

Baca Selengkapnya