TEMPO Interaktif, Palu - Pemadaman listrik di Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah, makin meluas dengan interval pemadaman 10 jam padam lalu menyala tiga jam dan kemudian padam lagi 10 jam. Kondisi ini akibat pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mpanau Unit II, sejak hari Minggu hingga kini mengalami kerusakan. Kerusakan PLTU unit II ini diduga akibat seringnya gangguan dari jaringan Perusahaan Listrik Negara.
“Turbin generator unit II mengalami masalah, kemungkinan ada kebocoran di labirin seal, sehingga lubang oil gear tercampur air (steam). Perbaikan kami perkirakan memakan waktu empat hari,” kata Djati Nugroho, Bagian Operasional PT PJPP, Selasa (8/9).
Djati mengakui, kerusakan parah kali ini akibat shock mesin yang sering terjadi akibat trip dari jaringan PLN. Jika dalam jangka empat hari perbaikan belum bisa diatasi, pihaknya terpaksa harus mendatangkan teknisi dari luar. Sementara unit I tetap beroperasi seperti biasa dengan suplai daya sebesar 10-12 megawatt.
Beban puncak saat ini mencapai 50 megawatt dengan suplai dari PLTU sebesar 26 megawatt dan dari PLTD Silae sebesar 20 megawatt, dengan defisit sebesar empat megawatt. Jika saat ini PLTU unit II black out, maka dipastikan suplai daya berkurang sebesar 13 megawatt, ditambah empat megawatt. Pemadaman saat ini mencapai 33 megawatt.
Sementara itu, Walikota Palu Rusdy Mastura mengaku kecewa atas sikap dan tindakan yang dilakukan PLN Palu yang sering menuding kinerja PLTU tidak optimal. Padahal pemadaman listrik terjadi karena ketidakmampuan mesin PLTD milik PLN.
“Saya itu kecewa terhadap sikap manajer PLN Palu yang suka berbicara di belakang layar yang suka menjelek-jelekan kinerja PLTU Mpanau. Padahal perusahaan yang di atas nauangan PT PJPP ini selalu memberikan pelayanan prima ke PLN,” katanya.
Dia mengatakan, seharusnya PLN Palu harus berterima kasih dengan hadirnya PLTU Mpanau yang telah banyak memberikan kontribusi khususnya tenaga listrik yang disalurkan kepada konsumen, bukan menuding PLTU dengan penilaian buruk.
Menurut dia, mungkin kalau tidak ada PLTU yang memberikan suplay tenaga listrik sudah dipastikan kondisi di Kota Palu dan sekitarnya akan gelap gulita.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta.