Kondisi Rakyat Aceh Tidak Membaik Pasca Perjanjian Damai

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 14:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kondisi rakyat Aceh tetap menderita dari sisi ekonomi, politik, hukum dan keamanan, baik sebelum dan setelah ditandatanganinya perjanjian damai tanggal 9 Desember lalu. Demikian disampaikan tokoh Aceh, sekaligus bekas Menteri Negara Hak Asasi Manusia (Menneg HAM), Hasballah M. Saad, dalam diskusi tentang keadaan Aceh pasca ditandatanganinya perjanjian damai, di kantor National Democratic Institute (NDI), Selasa (28/1). Hasballah menyatakan, kalau dahulu rakyat Aceh terus ketakutan karena banyak terjadi tembak-menembak, kini rakyat Aceh kembali tertekan. Hal ini disebabkan karena banyak aparat yang meminta tanda balas budi setelah bertugas di Aceh untuk kembali ke pangkalannya. Keadaan di daerah konflik memberi ruang untuk terjadi kegiatan seperti itu. Harus dicari solusinya karena beban terhadap rakyat makin berat, katanya. Tetapi, perjanjian damai pun membawa dampak positif, terutama bagi masyarakat Aceh. Antara lain, makin berkurangnya angka korban akibat adu tembak antara pasukan TNI dengan anggota GAM. Terjadi penurunan yang cukup signifikan terhadap jumlah korban setelah penandatanganan, tegasnya. Sebelum dilakukan penandatanganan, terjadi sekitar 33 pelanggaran, tetapi setelah penandatanganan, terjadi sekitar 13 pelanggaran. Menurut Hasballah, 2 bulan masa membangun kepercayaan antara RI dan GAM sangatlah sulit untuk dilakukan. Masa, pertikaian yang sudah berlangsung selama 26 tahun dapat diselesaikan dalam waktu 2 bulan, katanya, tak percaya. Menanggapi pernyataan tentang keinginan pemerintah RI untuk menarik diri dari perjanjian tersebut jika dirasa keadaan di Aceh semakin tak terkendali, Hasballah mengatakan hal itu tidak mudah dilakukan. Sebab, masalah pertikaian dan perbedaan pendapat jika tidak bisa diselesaikan melalui Joint Security Committee (JSC) akan diteruskan pada Joint Council. Setelah itu tidak bisa juga, barulah para pihak bisa menarik diri dari perjanjian tersebut, ujarnya. Tetapi jika hal tersebut dilakukan, lanjut Hasballah, yang akan menjadi korban kembali rakyat Aceh. Selain itu, juga pemerintah RI, pihak GAM, TNI dan kalangan internasional. Pada bagian lain, Hasballah juga menyinggung tentang belum adanya kepastian bagi anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dalam Pemilu 2004. Sebab, kegiatan pertama yang akan dilakukan pada bulan Maret-April mendatang adalah pendaftaran pemilih, tetapi hingga bulan Januari hampir berlalu, status GAM sendiri masih belum jelas. Kalau hal itu tidak ada kejelasan dan mereka ditolak oleh Pantarlih (Panitia Pendaftaran Pemilih) sebagai peserta Pemilu, bukan tak mungkin mereka akan kembali ke gunung (tempat persembunyian GAM). Tetapi, kalau mengikuti UU No. 18 tahun 2002 tentang pemberlakuan propinsi NAD, yang mengharuskan mereka menggunakan haknya sebagai warga negara Indonesia, maka GAM akan menolak. Jalan keluarnya, menurut Hasballah, Presiden Megawati harus berani memberikan amnesti (pengampunan) bagi anggota GAM yang telah meletakkan senjata dan turun ke desa. Tetapi, hal itu sangat riskan dilakukan. Sebab, selain butuh persetujuan Presiden, TNI dan para politikus akan sangat keberatan memberi maaf kepada GAM, katanya. (D.A Candraningrum - Tempo News Room)

Berita terkait

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

4 menit lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

1 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir dengan Skor 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

1 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir dengan Skor 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

2 jam lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

2 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya