Dianggap Menyimpang dari Islam, Gina 'Jibril' Diusir FPI  

Reporter

Editor

Minggu, 30 Agustus 2009 16:14 WIB

TEMPO Interaktif, Samarinda - Setelah resah dengan ulah Sugianti alias Gina sekeluarga, warga Solong Durian akhirnya mengusir keluarga paranormal ini, dari perumahan Solong Durian, Sempaja Utara, Samarinda, Kalimantan Timur.

Warga memutuskan mengusir setelah melalui rembuk di Posyandu Mutiara, Sabtu (29/8) malam, Gina beserta pengikut lainnya, lantas diberi batas waktu hingga Senin (31/8) untuk pergi dari kawasan perumahan. "Warga menganggap keluarga Gina telah mencoreng nama baik perumahan yang dijaga sejak 30 tahun terakhir," kata Syamsu Alam, Lurah Sempaja Utara usai pertemuan, Sabtu (29/8).

Pertemuan itu dihadiri Gina dan Bagus Akusetia beserta pengikutnya. Mereka menjelaskan kegiatan mereka kepada warga bersama para ulama yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) Kalimantan Timur.

Kepada warga, Gina mengaku pernah mengalami mati suri hingga tiga kali. Selama mati suri ini, Gina mengaku bertemu sejumlah malaikat termasuk Jibril. Selain itu juga bertemu Nabi Muhammad SAW yang berpesan agar menjaga keharmonisan agama Islam di dunia.

Mendengar penjelasan panjang lebar dari Gina, warga semakin tidak percaya penjelasan Gina. Mereka menilai Gina terlalu masuk ke dunia khayal dan berpotensi melenceng dari ajaran Islam.
"Tak ada toleransi lagi, keluarga (Gina) mereka harus keluar (dari kampung). Kami tak ingin nama perumahan semakin jelek dimata masyarakat luas," ujar salah seorang warga perumahan.

Advertising
Advertising

Didit Ardiansyah, Ketua Front Pembela Islam Kalimantan Timur yang hadir dalam pertemuan itu menilai penjelasan Gina sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Menurutnya jika bertemu Nabi Muhammad SAW dan memesankan agar menjaga keharmonisan umat Islam di dunia justru Gina yang membuat Islam tercoreng. "Fakta yang kami temukan mereka ini sudah melenceng dari ajaran Islam," kata Didit.

FPI menilai perilaku mereka sesungguhnya menjadi tugas para ulama termasuk dirinya untuk menyadarkan. Tapi karena kondisinya yang sudah sangat yakin dengan dunia khayalnya, sehingga tak mungkin diluruskan. "Dipenjara saja, kalau harus pindah tak menyelesaikan masalah, karena mereka bisa berbuat sama di tempat barunya," ungkapnya.

Sementara Gina usai pertemuan mengaku tak keberatan untuk beranjak dari perumahan Solong Durian hingga Senin. Ia menyanggupi karena masih ada waktu sehari untuk bersiap-siap mengemasi barangnya. "Saya terima saja," ujarnya singkat.

Sebenarnya warga meminta Sabtu malam itu juga keluarga yang dianggap melecehkan Islam itu pergi dari kampung. Tapi dengan pertimbangan, Gina memiliki seorang bayi, warga mentoleransi hingga Senin.

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

32 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

49 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya