Ketua DPP PPP Nilai Perubahan Jadwal Muktamar Hal Biasa

Reporter

Editor

Kamis, 2 Oktober 2003 14:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua DPP PPP, Faisal Baasir, menilai bahwa perubahan jadwal muktamar partainya adalah hal yang biasa.

Baasir, kepada Tempo News Room di Gedung DPR/MPR, Senin (5/11) sore, mengatakan hal itu menanggapi sejumlah suara di dalam partai yang tidak setuju jadwal muktamar diubah dari 2002 menjadi 2004. Perubahan itu dilakukan saat Muskernas PPP tahun ini.

Terjadinya hal-hal seperti itu, menurut Baasir, disebabkan adanya kepentingan partai, seperti perhitungan strategis tertentu.

“Misalnya, Pak Hamzah sendiri sudah tidak bersedia duduk menjadi ketua umum. Kalau itu dilakukan sekarang, berarti Pak Hamzah sudah meninggalkan kepemimpinan,” ujar Ketua Komisi C Sidang Tahunan MPR 2001 ini.

Baasir membantah bahwa ada unsur kepentingan kelompok tertentu, terkait dengan perubahan itu. “Tetapi adalah masalah kepentingan strategis yang merupakan pertimbangan pemikiran argumentatif dari setiap pihak,” ujar dia.

Baasir mengatakan pada awalnya, diputuskan muktamar diadakan pada 2003. Namun pada Muskernas, diajukan 2002. Pada Muskernas tahun ini, jadwal kembali diubah menjadi setelah pemilu berlangsung, yaitu 2004.

Advertising
Advertising

Keputusan terakhir ini menimbulkan sejumlah ketidakpuasan di dalam partai. Tapi Baasir membantah adanya kelompok yang dinamakan PPP Reformasi di tubuh PPP.

Menurut dia, hal itu hanya sebuah “kelompok yang emosional” dan dinilainya tidak memiliki potensi apa-apa. Dia juga tidak bersedia menjawab siapa yang ada di balik kelompok yang emosional itu. “Anda analisa sendirilah, saya tidak mau menuduh siapa-siapa,” kata dia berkilah.

Baasir menilai ‘kelompok yang emosional ‘ itu masih merupakan berbentuk personal, bukan gerakan formal dari wilayah-wilayah. Dia juga mengungkapkan mereka adalah orang-orang yang tidak hadir dan mengalami kekalahan suara dalam Mukernas II itu. “Kalaupun ada yang hadir, satu dua saja,” tandas Baasir.

Pihak yang kalah itu, lanjut Baasir, seharusnya bersikap demokrat dengan menerima kekalahan suara mereka. “Mereka harus melakukan upaya perbaikan pendapat umumnya sehingga nanti pada mukernas yang akan datang, mereka akan lebih dominan,” ujar dia. (deddy sinaga)

Berita terkait

(MAGANG PLUS) Akan Hadir di kawasan Industri dan Komersial Subang, Berikut Profil BYD Perusahaan kendaraan Listrik

51 detik lalu

(MAGANG PLUS) Akan Hadir di kawasan Industri dan Komersial Subang, Berikut Profil BYD Perusahaan kendaraan Listrik

Terkait peluncuran tiga mobil listriknya di Indonesia, BYD berencana akan membangun 50 dealer mobil hingga penghujung 2024. Hal itu disampaikan President Director PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao dalam acara BYD Grand Launch. Eagle mengatakan sudah ada tujuh dealer BYD yang beroperasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya per Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

1 menit lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

5 menit lalu

Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

6 menit lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

8 menit lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

8 menit lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

9 menit lalu

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

10 menit lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Gejolak Demo Mahasiswa di Amerika Serikat: Begini Bentrok Pro-Palestina dan Pro-Israel

11 menit lalu

Gejolak Demo Mahasiswa di Amerika Serikat: Begini Bentrok Pro-Palestina dan Pro-Israel

Berulang, bentrok demo mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel. Terbaru di UCLA. Apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

14 menit lalu

Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

Tim Hukum PDIP diketahui menggugat KPU karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum atas penerimaan pendaftaran Gibran sebagai cawapres.

Baca Selengkapnya