Kekeringan, Warga Cianjur Pakai Air Limbah untuk MCK

Reporter

Editor

Kamis, 20 Agustus 2009 17:45 WIB

TEMPO Interaktif, Cianjur - Sejumlah warga di Kampung Cicadas Kidul, Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, saat ini terpaksa memanfaatkan air bekas limbah perumahan untuk keperluan mandi, cuci, kakus (MCK). Kondisi ini terjadi akibat musim kemarau berkepanjangan di mana sumber air yang biasa dipergunakan sudah kering kerontang.

Kesulitan mendapatkan air bersih dirasakan warga setempat sejak tiga bulan terakhir atau sejak memasuki musim kemarau tahun ini. Tak sedikit di antara warga yang terpaksa mencari sumber air bersih dari wilayah lainnya, maupun memanfaatkan air selokan di wilayah itu.

Bahkan, saking sulitnya mendapatkan air bersih, tak sedikit pula masyarakat yang memanfaatkan air bekas limbah rumah tangga untuk keperluan MCK. Akibatnya, tak jarang ada sejumlah warga yang mengaku menderita gatal-gatal setelah memanfaatkan air bekas limbah rumah tangga tersebut.

Seperti diungkapkan Yayah, 50 tahun, warga setempat. Yayah mengaku terpaksa menggunakan air bekas limbah rumah tangga, saking sulitnya mendapatkan sumber air bersih. Sulitnya masyarakat mendapatkan air bersih, membuat mereka tak lagi memikirkan dampak yang ditimbulkan dengan memanfaatkan air kotor tersebut.

"Kami sangat kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Ya, terpaksa kami memanfaatkan air limbah bekas rumah tangga untuk keperluan sehari-hari," kata Yayah, Kamis (20/8).

Kondisi itu menjadi pemandangan biasa sehari-hari di wilayah tersebut. Selain memanfaatkan air bekas limbah rumah tangga, ada sebagian di antaranya yang menggunakan air sungai, meskipun sedikit bau dan kotor. "Ya, kami bingung mesti gimana lagi. Daripada kami kekurangan air, mendingan memanfaatkan air yang ada, meskipun keadaannya kotor dan tak layak digunakan," imbuh dia.

Untuk mengambil air bekas limbah perumahan di wilayah sekitar, warga rela berjalan menempuh jarak dua hingga tiga kilometer dari rumahnya. Sedangkan, kebutuhan untuk air minum sehari-hari, warga harus mencarinya ke desa-desa tetangga yang jaraknya sangat jauh. "Sumur yang kami miliki dan biasa dipergunakan untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus, sudah tidak berair lagi," kata dia.

Dia mewakili masyarakat lainnya berharap, jajaran Pemerintah Kabupaten Cianjur bisa secepatnya memberikan solusi dan bantuan. Misalnya saja membuat sumur bor, dengan harapan bisa mengatasi krisis air bersih yang saat ini terjadi. "Jika terus dibiarkan seperti ini, kondisi kami pun akan terus seperti ini. Malahan akan banyak warga yang terserang penyakit gatal-gatal," tegas dia.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

38 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

43 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

49 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya