Pasien yang Diduga Flu Babi di Jawa Timur Bertambah Dua
Minggu, 26 Juli 2009 13:20 WIB
TEMPO Interaktif, Surabaya - Jumlah pasien terduga flu babi yang dirawat di ruang anestesiologi dan reanimasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur, terus bertambah.
“Kemarin kami dedatangan lagi dua pasien suspect flu babi,” kata juru bicara Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, dr Urip Murtedjo SpB(K), ketika dihubungi tempo, Minggu (26/7).
Meski enggan menyebut identitas pasien, Urip memastikan kedua orang pasien baru ini berjenis kelamin laki-laki. Menurut Urip, keduanya merupakan warga Jawa Timur yang baru saja berlibur dari Bali. Dua warga tersebut terdeteksi memiliki suhu tubuh yang tinggi sesaat setiba di Bandar Udara International Juanda Surabaya.
Dengan bertambahnya jumlah terduga flu babi yang dirawat, Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo hingga saat ini merawat delapan pasien. “Semuanya masih menunggu hasil lab. Jadi belum bisa dipastikan apakah mereka positif atau negatif,” tutur Urip.
Urip memastikan semua pasien saat ini mendapatkan perawatan intensif dengan cara terapi dan pemberian tamiflu. “Ketersediaan tamiflu juga masih cukup karena stok kita masih sekitar enam ribu butir,” pungkas Urip.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
“Kemarin kami dedatangan lagi dua pasien suspect flu babi,” kata juru bicara Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, dr Urip Murtedjo SpB(K), ketika dihubungi tempo, Minggu (26/7).
Meski enggan menyebut identitas pasien, Urip memastikan kedua orang pasien baru ini berjenis kelamin laki-laki. Menurut Urip, keduanya merupakan warga Jawa Timur yang baru saja berlibur dari Bali. Dua warga tersebut terdeteksi memiliki suhu tubuh yang tinggi sesaat setiba di Bandar Udara International Juanda Surabaya.
Dengan bertambahnya jumlah terduga flu babi yang dirawat, Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo hingga saat ini merawat delapan pasien. “Semuanya masih menunggu hasil lab. Jadi belum bisa dipastikan apakah mereka positif atau negatif,” tutur Urip.
Urip memastikan semua pasien saat ini mendapatkan perawatan intensif dengan cara terapi dan pemberian tamiflu. “Ketersediaan tamiflu juga masih cukup karena stok kita masih sekitar enam ribu butir,” pungkas Urip.
FATKHURROHMAN TAUFIQ
