TEMPO Interaktif, Jambi - Usman Gumanto, 49 tahun, warga Desa Jangga Aur, Kecamatan Bathin XXIV, Kabupaten Batanghari, Jambi, diduga tewas akibat diterkam harimau Sumatera. Kondisi tubuhnya mengenaskan, yaitu patah tulang leher, patah tulang kaki bagian kanan, dan sebagian besar tubuh korban tercabik-cabik bekas gigitan binatang buas.
Berdasarkan laporan warga kepada Kepolisian Resor Batanghari, Selasa (21/7), pada sekitar pukul 15.00 WIB korban bersama anaknya, Sadat, 12 tahun, tengah mengambil kayu bakar di hutan tidak jauh dari desa mereka. Tiba-tiba Sadat melihat seekor harimau dan lantas memanggil korban.
Saat korban berlari mendekati anaknya, ketika itu pula harimau langsung menerkam korban, sehingga tak berkutik. Akibatnya korban meninggal di tempat kejadian.
Ajun Komisaris Besar Edy Jubaidi, Kepala Kepolisian Resor Batanghari, ketika dikonfirmasi Tempo, mengakui ada warga yang dikabarkan meninggal diterkam binatang buas. Namun dia belum bisa memastikan, apakah benar harimau atau beruang yang membuat korban meninggal.
"Saya belum tahu persis apakah harimau atau beruang, karena Sadat, anak korban, belum bisa dimintai keterangan, mengingat masih mengalami trauma. Jika ingin tahu secara pasti, tanyakan saja ke Kepala Polisi Sektor Bathin XXIV," ujarnya.
Ajun Komisaris Mamit, Kepala Polisi Sektor Bathin XXIV, beberapa kali dihubungi, namun ponselnya sedang tidak aktif.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jambi, Didy Wurjanto, mengatakan dirinya sudah mendengar informasi itu dari salah seorang anggota Polda Jambi. Namun secara pasti dirinya masih berupaya mencari informasi lebih lanjut," jelasnya.
Kejadian seperti ini untuk kesekian kalinya menimpa warga Jambi. Seperti diketahui sekitar awal tahun 2009, dari 10 korban diterkam harimau Sumatera, sembilan di antaranya tewas.
Ferry Irawan, Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, mengatakan kejadian ini akan terus berlangsung, bila hutan sebagai habitat harimau itu terus saja diganggu dengan cara dirambah untuk perkebunan dan aksi pembalakan liar.
SYAIPUL BAKHORI
Berita terkait
Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie
6 April 2018
Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaAnak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati
27 Mei 2017
Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.
Baca SelengkapnyaKematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi
27 Mei 2017
Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet
27 Mei 2017
Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.
Baca SelengkapnyaHarimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat
24 Mei 2017
Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.
Baca SelengkapnyaHarimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah
24 Mei 2017
Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Baca SelengkapnyaTiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi
3 Mei 2017
Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.
Baca SelengkapnyaKlinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu
31 Maret 2017
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).
Baca SelengkapnyaPopulasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun
31 Juli 2016
Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.
Baca SelengkapnyaKonflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi
12 Juni 2016
Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.
Baca Selengkapnya