60 Banteng Ujung Kulon Didatangkan ke Garut

Reporter

Editor

Minggu, 12 Juli 2009 17:39 WIB

TEMPO Interaktif, GARUT- Sebanyak 60 Banteng liar (Bos Javanicus Javanicus) dari Ujung Kulon, Banten, akan segera didatangkan ke kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Menyusul semakin meyusut populasi jenis satwa langka tersebut di Kabupaten Garut belakangan ini. “Mudah-mudahan bisa dilakukan tahun ini,” ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Garut, Teguh Setiawan, Minggu (12/7).

Menurutnya, populasi Banteng yang hidup di hutan Sancang seluas 2.157 hektar itu, dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Pada pendataan tahun 1984 jumlah Banteng mencapai 173 ekor. Sedangkan pada tahun 1992 jumlahnya hanya 64 ekor, terdiri dari 10 ekor jantan, 45 betina dan 9 ekor anak. Namun pada survai yang dilakukan tahun 2007 lalu, tidak diketemukan satu ekor pun Banteng, hanya tapak kakinya saja.

Hilangnya Banteng, diakibatkan kerusakan alam di Leuweung Sancang. Sehingga membuat sumber makanan Banteng menjadi hilang. Faktor peyebab rusaknya alam itu diantaranya, kebakaran, perambahan hutan, pencurian kayu, pemukiman liar dan penggunaan area diluar fungsi untuk pemusnahan amunisi senjata TNI.

Di dunia ini, tambah Teguh, habitat Banteng hanya hidup di Indonesia dan Birma. Dua spesies hidup di Indonesia, yakni di Kalimantan dan pulau Jawa. Untuk di daerah Jawa Barat habitatnya hanya berada di Kabupaten Garut dan di Ujung Kulon, Banten. Sedangkan yang yang masih terjaga sekarang hanya di Ujungkulon saja.

Untuk memulihkan populasi Banteng di kawasan Sancang, pihaknya terlebih dahulu akan melakukan pengukuran tapal batas kawasan tersebut. Selanjutnya dilakukan pemulihan hutan dengan cara reboisasi. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan Banteng di Garut, sedikitnya diperlukan sekitar 10 tahun. Karena, perkembangbiakan hewan mamalia besar itu cukup lambat. Dalam satu kali perkawinan hanya melahirkan satu ekor.

Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kabupaten Garut, Miftahul Rahmat, menyatakan sekitar 60 persen kawan Cagar Alam Leuwueng Sancang rusak. Akibatnya, banyak diantaranya vegetasi tanaman langka yang hanya hidup di kawasan tersebut punah. Salah satu tanaman yang hilang itu diantaranya pohon dammar laut dan Kaboa. “kerusakan ini akan mempengaruhi daya tangkapan ir dan penyebaran nyamuk malaria,” ujarnya.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya